Network
PORTAL SULUT - Kata Gus Baha, ghibah atau menggunjing orang lain termasuk dalam perbuatan dosa besar.
Tentunya setiap orang tidak ada yang mau kena ghibah atau dibicarakan keburukannya oleh orang lain, ucap Gus Baha.
Namun, dalam kajiannya Gus Baha menyampaikan bahwa ghibah juga dibutuhkan dalam kehidupan masyarakat.
Lantas ghibah seperti apa yang diperlukan itu?
Berikut adalah ulasan Gus Baha yang dilansir dari kanal Youtube Berkah Nyantri.
Dalam kajiannya, Gus Baha mengungkapkan bahwa ghibah dalam kehidupan memang diperlukan.
Baca Juga: Amalkan Doa-Doa Ini, InsyaAllah Usaha Senantiasa Lancar dan Laris Manis Menurut Para Ulama
Sifat suka ghibah itu hukumnya haram, tapi Allah Subhanahu Wa Ta'ala sampai hari kiamat akan selalu menciptakan orang ghibah itu banyak, ucap Gus Baha.
Mengapa demikian? Menurut Gus Baha, ghibah bisa dijadikan sebagai pengadilan sosial.
Sebab jika tidak ada orang yang menggunjing, maka orang maksiat itu enak: tidak ada pengadilan sosial!
Tapi, kalau ada yang menggunjing kan ini jadi kontrol, ucap Gus Baha.
Misalnya, ada orang hamil di luar nikah.
Lalu ada yang ghibah dengan berkata: Wah ini produk gagal. Kenapa buru-buru menikah?
Karena ghibah tersebut, akhirnya satu keluarga malu.
"Sehingga mereka yang belum kena berkomitmen agar tidak kena. Agar tidak malu di depan masyarakat. Ini berkah sekali pengadilan semacam ini," ucap Gus Baha.
Ghibah seperti ini dimaksudkan untuk memperlihatkan kepada masyarakat, jangan sampai melakukan hal-hal yang tidak diterima oleh masyarakat itu sendiri.*
