Begini Alasan Gus Baha, Kenapa Orang Islam Harus Kaya Raya

- 25 Maret 2023, 02:47 WIB
Begini Alasan Gus Baha, Kenapa Orang Islam Harus Kaya Raya
Begini Alasan Gus Baha, Kenapa Orang Islam Harus Kaya Raya /Berita Bantul/

PORTAL SULUT –  Dalam salah satu tausiyahnya Gus Baha menyaranan agar umat muslim harus kaya raya.

Gus Baha mengatakan agar seorang muslim di anjurkan untuk menjadi kaya sehingga dapat memberikan maslahat bagiorang banyak.

orang yang beriman dan berilmu sangat penting untuk kaya, tegas Gus Baha.

Baca Juga: Tidur Setelah Sholat Subuh Lalu Mimpi Basah, Apakah Puasa Sah? Ini Jawaban Ustadz Abdul Somad

Sebab jika kekayaan itu dimiliki oleh orang beriman dan berilmu dengan akhlaq yang baik, maka akan berdampak baik pula bagi banyak orang.

Dilansir Portalsulut pada, 24 Maret 2023  dari kanal Youtube @Pengagum Gus Baha.

Akan tetapi kata Gus Baha, jika kekayaan justru dimiliki oleh orang munafik dan fasik, justru akan menajdi sarana memefasilitasi kemaksiatan.

Alasannya, apabila orang fasik memiliki harta kekayaan, maka dapat dijadikan sarana untuk memasifkan kemaksiatan atau kejaahatannya.

Dimaksud disini adalah umat islam harus memiliki kekayaan, dengan syarat soleh lagi berilmu.

Menurur Gus Baha lagi, apabila dipandang dalam logika fikih, maka harta adalah fitnah.

Disini harta akan menjadi masalah.

Akan tetapi jika kaya itu kepunyaan orang yang zalim, dampak masalahnya akan sangat besar. Untuk itu, orang soleh sepatutnya menguasai harta.

Gus Baha lantas menceritakan sebuah kisah tentang Imam Syafi’i, yang menjadi panutan serta rujukan umat Islam yang hidup sederhana. Meski demikian ia sangat mengagumi orang miskin.

Disini kata Gus Baha, meski Imam Syafi'i kebih memilih hidup yang sederhana, namun Imama Syafi'i sangat senang apabila orang soleh memiliki kekayaan.

Baca Juga: Baca Doa Ini Agar Anda Cepat Kaya dan Diberikan Harta Berlimpah, Menurut Gus Baha

"Suatu ketika, sambung dia, Imam Syafi’i bertanya kepada Imam Malik, gurunya tentang orang yang alim selain dia.  

Jawaban Imam Malik lucu. Dulu Imam Abu Hanifah, tapi sekarang orangnya sudah meninggal, ilmunya diwariskan kepada Muhammad bin Hasan Asy-Syaiban,” demikian jawaban Imam Malik menanggapi pertanyaan Imam Syafi’i, kata Gus Baha. 

Dikatakan, guru Imam Syafi’I, Imam Malik merupakan ulama masyhur yang selain berilmu juga kaya raya. Bahkan, Imam Malik terbiasa dengan pakaian mewah, sorban menjuntai, kendaraan berganti-ganti, hingga aksesor duniawi lainnya. 

“Imam Malik itu kaya, dan Muhammad bin Hasan Asysyaiban juga kaya, tapi juga alim. Itu diakui sendiri oleh Imam Malik,” lanjut Gus Baha. 

Suatu saat Imam Malik membiayai perjalanan Imam Syafi'i pergi menjumpai Hasan Asysyaiban di Irak.

Setibanya di rumah Hasan Asysyaiban, betapa terkejutnya Imam Syafi'i ia melihat kenyataan bahwa Muhammad Bin Asysyiban adalh seorang yang kaya raya seperti Imam Malik.

Saat ia jumpai dirumah Hasan Asysyiban tepatnya di ruangan tamu. Imam Syafi'i melihat bahwa Hasan si pemilik rumah sedang sibuk menghitung sambil merapikan uang dan emas.

Menurut Gus Baha dalam mengisahkan cerita tersebut, Imam Syafi'i sempat terbesit dalan hatinya  mengira bahwa Muhammad Bin Hasan Asysyaiban merupakan seorang ulama matrealistis dan hubud dunia.

Saking penasaran dengan sangkaan tersebut, betapa kagetnya Imam Syafi'i, rupanya sangkaannya itu diketahui oleh Hasan Bin Asysyaiban.

Baca Juga: 3 Ciri Manusia yang Paling Beruntung, Allah SWT Selalu Bersamanya, Menurut Gus Baha

“Anda kagum ini, anda kaget ini. Kalau kamu menyoal orang soleh kaya, ini saya kasihkan kepada orang-orang fasik biar dipakai judi, selingkuh, maksiat, dan sebagainya,” ungkap Muhammad Asysyaiban. 

Mendengar pernyataan tersebut, Imam Syafi'i menolak apa yang dikatakan oleh Hasan Asysyaiban. Menurut Imam Syafi'i harta apabila di tangan orang soleh maka akan menjadi baik. Namun ditangan orang fasik dan zalim akan berdampak mudaharat.

Akan cerita ini memberikan pelajaran, bahwa betapa oentingnya orang soleh, berilmu dan baik memiliki harta.

Jika nanti harta itu agar berguna di jalan Allah. Sehingga harta itu bisa digunakan sebagai maslahat umat dalam rangka menegakan amar maruf nahi mungkar.

Sebab harta yang digunakan untuk jalan kebaikan, maka dampaknya akan memberikan kebaikan pula yang lebih besar.

Tak hanya itu, Gus Baha mengatakan, selain kekayaan, kekuasaan juga harus di miliki oleh orang soleh. Agar manfaatnya bisa berdampak bagi semua orang.

Tapi sebalinya, jika orang jahat yang menjadi kaya dan berkuasa, maka resikonya adalah kerugian. Tak pelak, Gus Baha meminta agar para orang soleh mengambil kekuasaan. Semoga bermanfaat.***

Editor: Jaka Prasojo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x