PORTAL SULUT - Nyekar diambil dari bahasa Jawa yang berarti ziarah ke makam seseorang baik itu orang tua, saudara, maupun orang lain yang sudah meninggal.
Tradisi ini biasanya dilakukan oleh masyarakat Indonesia pada saat menjelang bulan puasa maupun mendekati hari raya Idul Fitri atau Idul Adha.
Biasanya, orang melakukan tradisi nyekar ini dengan membawa benda seperti bunga, air dan sebagainya untuk diletakkan di atas kuburan.
Nyekar dilakukan bertujuan agar jenazah yang telah wafat mendapatkan kemudahan di alam kubur.
Berkaitan dengan tradisi ini, Buya Yahya dalam sebuah ceramah pernah membahas tradisi nyekar yang dilarang dalam syariat Islam.
Menurut Buya Yahya, ada beberapa nyekar yang dilarang dalam agama Islam karena bertentangan syariat.
Lantas apa sajakah nyekar yang dilarang itu?