Kemuliaan Al-Quran membuat pembacanya memperoleh pahala besar, dan pendengarnya pun harus menyimak dengan khidmat.
“Bahkan tatkala dibaca pun khusyuk menyimak, merenungi, dan berusaha mengamalkan petunjuk-Nya,” paparnya.
“Jika dibacakan Al-Quran, maka dengarkan dengan fokus, diam, dan renungi agar mendapatkan rahmat,” lanjut UAH.
Lebih tegas lagi, Ustadz Adi Hidayat mengkritik bahwa qoriah membaca Al-Quran bukan untuk disawer.
“Pembaca Al-Quran bukan untuk disawer.”
Lebih jauh lagi, mereka yang bersorak-sorak dan meneriaki qoriah artinya tidak menghormati ayat suci Al-Quran.
“Pembaca Al-Quran bukan untuk diteriaki. Pembaca Al-Quran untuk dihormati, didengar, direnungi,” terang Ustadz Adi Hidayat.
Tapi dengan sejuk, Ustadz Adi Hidayat mengajak para jamaah dan warganet berpikir positif.
Sebab bisa jadi mereka yang melakukan aksi sawer itu bukan karena sengaja, tapi karena tidak tahu saja.