الَّذِينَيُنْفِقُونَفِيالسَّرَّاءِوَالضَّرَّاءِوَالْكَاظِمِينَالْغَيْظَوَالْعَافِينَعَنِالنَّاسِوَاللَّهُيُحِبُّالْمُحْسِنِينَ
Allażīna Yunfiqụna Fis-Sarrā`IWaḍ-Ḍarrā`I Wal-Kāẓimīnal-Gaiẓa Wal-‘Āfīna ‘Anin-Nās, Wallāhu Yuḥibbul-Muḥsinīn
Artinya: “(yaitu) orang-orang yang berinfaq, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan.”
Ustadz Adi Hidayat menjelaskan, siapa orang taqwa di sini? amalanya, tidak sama dengan amalan yang disebutkan dalam surah Al-Baqarah, padahal sama-sama muttaqin.
"Hudalil muttaqiin, yang satu U’iddat Lil-Muttaqiin. Sama kalimatnya, tapi amalannya gemar berbagi dengan sesamanya, baik lapang atau sulit. Yang sanggup menahana marah, diamaafkan orang," urai Ustadz Adi Hidayat.