Sayyidina Umar, lanjut Quraish Shihab, sangat marah ketika mendengar kata takdir.
Bahkan, Sayyidina Umar tidak akan sungkan mencambuk orang yang berbicara tentang takdir, karena perkara takdir bukanlah persoalan yang perlu dibahas.
Kata takdir sendiri mulai popular ketika wabah menyerang dataran jazirah Arab.
Hingga satu ketika, Sayyidina Umar yang hendak berangkat ke Syam (Damaskus) pun membatalkan perjalanannya akibat wabah tersebut.
Ketika itu, seorang sahabat nabi bernama Abu Ubaidah Ibn Jarrah, bertanya kepada Sayyidina Umar.
Baca Juga: Doa Tembus ke Pintu Langit, Lakukan Kebiasaan Ini Setiap Hari Kata Ustadz Adi Hidayat
Ia berkata: Kamu lari dari takdir wahai Umar? Umar pun menjawab: Saya lari dari takdir menuju takdir yang lain.
Tetapi ketika Sayyidina Umar terbunuh karena ditikam, beliau berkata: Wa Kaana Qadarullahi Qodaran Maqduura.
Artinya: yang ditakdirkan Allah itu tidak bisa kita mengelak darinya.
Peristiwa tersebut, kata Quraish Shihab, merupakan gambaran bahwa nabi dan sahabat-sahabatnya tidak bicara tentang takdir, dalam arti tidak menjelaskannya, dan tidak mendiskusikannya.