Itu adalah definisi rezeki yang sempit, makna rezeki jauh lebih luas dari sekadar harta benda dan uang.
Kesehatan adalah rezeki, keluarga harmonis adalah rezeki, pengetahuan adalah rezeki, dan seterusnya dan seterusnya.
Nah rezeki ini juga tidak sekadar ditunggu, tapi mesti dijemput dengan ikhtiar yang sungguh-sungguh.
Untuk menjemput rezeki, ikhtiar yang kita tempuh adalah berdagang, bekerja, atau memperbanyak amalan baik mengenai rezeki.
Para ulama dan kyai, dari Mbah Moen sampai Gus Baha pernah mengijazahkan amalan-amalan yang berkaitan dengan rezeki.
Namun ada amalan yang jangan sampai dikerjakan ujar Gus Baha, alih-alih rezeki berlimpah, bisa-bisa malah rezeki diseretkan Allah.
Tentu saja ini bukan pendapat pribadi Gus Baha melainkan berasal dari riwayat Nabi Muhammad pada zaman silam.
Baca Juga: Gara-gara Salah Kunyah Makanan, GERD pun Tambah Mematikan, Ini Solusi Herbal dr. Zaidul Akbar
Baca Juga: Bak Punya Mata Batin! Inilah 3 Zodiak Keramat yang Bisa Terawang Masa Depan
Dalam sebuah tausiyah, Gus Baha menjelaskan bahwa amalan tersebut tidak disukai oleh Rasulullah saw.