Disebutkan bahwa ahli dzikir adalah orang-orang berilmu, maka perlu dipahami bahwa ahli dzikir bukan sekadar orang yang pintar.
Itu artinya semua orang pintar bukan berarti ahli dzikir. Ahli dzikir ialah orang yang ‘arif, rijalul ‘arif. Itu semua disaksikan dan diakui oleh Allah yang menciptakan.
Kemudian yang kedua, kata Mbah Moen, dzikir itu adalah sebagaimana disebutkan dalam Alquran.
"Yang kedua dzikir yang disebut alquran," ujar Mbah Moen.
إِنَّا نَحۡنُ نَزَّلۡنَا ٱلذِّكۡرَ وَإِنَّا لَهُۥ لَحَٰفِظُونَ
Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur’an dan pasti Kami (pula) yang memeliharanya.
Makna "adz-dzikru"pada ayat tersebut adalah Alquran.
Yang ketiga kata Mbah Moen, makna dzikir yaitu menyebut nama Allah
"Yang ketiga yaitu dzikir yang sebenarnya, yaitu menyebut nama Allah," ujar Mbah Moen.