Bagaimana Nasib Anak Istri yang Dinafkahi Dari Hasil Maling Uang Rakyat? Quraish Shihab Menjawab

- 26 Agustus 2022, 03:23 WIB
M. Quraish Shihab
M. Quraish Shihab /Tangkap Layar YouTube/Najwa Shihab/

PORTAL SULUT – Sayang sekali kalau anak dan istri diberi makan dan yang dari hasil maling uang rakyat atau korupsi.

Uang haram di sini berasal dari praktik korupsi, karena itu Abi Quraish Shihab lantas menjelaskan aspek hukumnya.

Sebab nafkah yang berasal dari praktik maling uang rakyat punya dampak sendiri terhadap anak dan istri.

Akan tetapi bagaimana hukum nafkah dari maling uang rakyat menurut Abi? Ikuti ulasan lengkapnya hanya di sini.

Baca Juga: Buka Benda Ini Di Waktu Subuh, Malaikat Mikail Akan Masuk Membawa Rezeki Kata Syekh Ali Jaber

Tindak pidana korupsi bukan sekadar merugikan negara, tapi juga dosa besar dalam agama.

Islam mengenal kategori dosa kecil dan dosa besar. Dosa kecil ini sendiri seperti berbohong, menyakiti dengan lisan, dan lain sebagainya.

Sedangkan dosa besar seperti dosa zina, dosa sihir, dan yang paling penting di sini adalah dosa maling uang rakyat atau korupsi.

Allah melaknat orang yang melakukan korupsi karena itu perbuatan tercela yang merupakan dosa besar.

Lantas apakah seseorang bisa memberi nafkah kepada keluarga dengan hasil keluarga tersebut?

Pasalnya harta benda serta uang ini bisa merusak karakter serta moral anaknya di masa depan kelak.

“Semua harta benda dari hasil korupsi untuk memberi makan anak-anaknya, maka bisa berdampak buruk terhadap karakter anaknya,” terang Quraish Shihab.

Baca Juga: Baca Ayat Ini Setiap Hari, Rezeki Datang Tanpa Diminta, Ustadz Adi Hidayat: Amalan Waliullah

Baca Juga: Jangan Sering Shalat Dhuha Di Waktu Ini, Rezeki Malah Jadi Seret dan Susah Kata Syekh Ali Jaber

Hal tersebut sebagaimana dinukil portalsulut.com dari Youtube Najwa Shihab yang diakses 3 Juni 2022.

Dalam kesempatan itu, ayah dari Najwa Shihab tersebut mengisahkan tentang seorang ibu yang anak-anaknya sukses besar.

Ketika ditanya apa rahasianya, ibu tersebut menjawab bahwa ia tidak pernah memberikan makanan haram untuk anak-anaknya.

Selain itu ibu tersebut selalu berdoa kepada Allah agar memberikan anak-anaknya hidayah.

Meskipun anak-anak tersebut nakal dan badung, tapi doa agar Allah memberikan hidayah tidak pernah terputus.

Ibu itu juga mengatakan kalau ia tidak pernah menuntut anak-anaknya mendapat juara 1 dalam pelajaran.

Satu-satunya yang dituntut kepada anak-anaknya hanyalah belajar dengan sungguh-sungguh.

Rasulullah saw berkata bahwa neraka akan diisi oleh orang-orang yang di dagingnya terdapat makanan haram.

Sehingga korupsi tidak sekadar bakal diganjar neraka, tapi hasil korupsi juga bisa merusak karakter dari anak-anaknya.

Karena itu pasangan suami dan istri punya peran penting dan vital untuk mengendalikan maling uang rakyat.

Baca Juga: Baca Dzikir Ini Dengan Rutin, 70 Penyakit Sembuh, 70 Masalah Tuntas Kata Syekh Ali Jaber

Baca Juga: Beruntung Orang Yang Makan Buah Ini, Pintu Surga Terbuka Untuknya Dan Keluarga Kata Ustadz Adi Hidayat

Sebab seorang istri bisa menegur suaminya bila hendak melakukan praktik maling uang rakyat.

Karena itu peran istri sangat penting untuk menjaga moralitas di dalam suatu keluarga.

“Bukan hanya jangan mendorong suaminya secara langsung atau tidak langsung untuk korupsi, tetapi justru menghalangi suaminya untuk melakukan korupsi,” papar Quraish Shihab.

Dalam Al-Quran pun dikatakan kalau seorang ayah atau ibu melihat anaknya punya rezeki lebih, maka wajib bertanya dari mana sumbernya.

Seorang istri juga begitu kata Quraish Shihab, mesti bertanya dari mana sumber rezeki suami.

Demikianlah penjelasan Quraish Shihab tentang hukum menafkahi keluarga dengan uang hasil korupsi.

Semoga bermanfaat untuk banyak orang.***

Editor: Rensa Bambuena

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah