Jangan Sembarangan Wudhu Kalau Tidak Mau Kehilangan Syafaat Rasulullah, Gus Baha Jelaskan Wudhu yang Salah

- 9 Agustus 2022, 16:16 WIB
Gus Baha
Gus Baha /

PORTAL SULUT – KH Ahmad Bahauddin Nursalim menjelaskan tentang wudhu yang keliru.

Kata kyai yang akrab disapa Gus Baha tersebut, tidak mengejutkan kalau Rasulullah saw tidak memberi syafaat kalau kita salah wudhu.

Karena itu hindarilah wudhu yang dilarang Gus Baha ini kalau masih mau mendapat syafaat di negeri akhirat kelak.

Namun demikian wudhu seperti apakah yang tak mendapat syafaat tersebut? Ikuti ulasan lengkap Gus Baha hanya di sini.

Baca Juga: Agar Rumah Dipenuhi Oksigen, Rawat 1 Tanaman Ini Kata dr. Zaidul Akbar Untuk Melawan Racun di Udara

Umumnya kita tahu bahwa wudhu merupakan prasyarat sebelum mendirikan ibadah, terutama sebelum sholat.

Ketika wudhu kita tidak benar, maka sholat kita pun kehilangan kesempurnaan.

Berwudhu secara filosofis adalah membersihkan serta mensucikan diri kita dari najis yang sadar tidak sadar menempel kepada kita.

Tapi siapa sangka kalau wudhu punya manfaat yang jauh lebih penting ketimbang mensucikan diri.

Baca Juga: Terbangun Dari Mimpi Buruk? Abi Quraish Shihab: Jangan Meludah ke Arah Kiri, Tapi Lakukan 1 Hal Ini

Dalam sebuah ceramah, Gus Baha memaparkan bahwa wudhu yang tak sempurna bisa membuat kita kehilangan syafaat di hari akhir kelak.

Sebagai umat muslim tentu kita wajib untuk mengimani Nabi serta hari akhir.

Ketika tiba ke negeri akhirat, Nabi Muhammad saw akan mengetahui siapa umatnya dan siapa yang bukan umatnya.

Akan muncul cahaya yang bersinar di wajah seseorang yang merupakan pengikut Rasulullah saw di akhirat kelak.

Baca Juga: 4 Zodiak Wanita Pembawa Keberuntungan Sepanjang Masa, Cek Zodiak Kalian di Sini

Dan cahaya itu berasal dari cara mengambil wudhu yang benar terang Gus Baha dalam ceramahnya.

Umat Rasulullah saw lantas akan menerima syafaat serta keselamatan di hadapan Allah kelak.

Karena itu wajib untuk memperhatikan cara wudhu kita, karena salah satu cara agar dikenal sebagai umat Nabi saw adalah dengan wudhu.

Gus Baha menjelaskan bahwa umat Nabi Muhammad ditandai dengan tanda cahaya di bagian kepala.

Baca Juga: Bukan Pahala tapi Dosa, Jangan Pernah Tunaikan Shalat Isya di Waktu Ini Kata Ustadz Adi Hidayat

Nah ternyata cahaya ini berasal dari kebiasaan wudhu kita ketika masih hidup di dunia.

Cara wudhu yang dimaksud murid kesayangan Mbah Moen tersebut antara lain adalah ketika membasuh kepala.

Beberapa orang ketika wudhu, mereka tidak membasuh kepala dengan benar sehingga cahaya tersebut tak tampak.

Agar dikenali sebagai umat Rasulullah saw serta menerima manfaat, maka kita wajib membasuh semua bagian kepala, jangan sebagian saja.

“Nabi itu kalau mengusap kepala ya seluruhnya,” terang Gus Baha di depan para jamaah.

Hal tersebut sebagaimana dinukil portalsulut.com dari Youtube SANTRI OFFICIAL diakses 2 Juni 2022.

Baca Juga: Sebelum Terlambat, Kenali Gejala Awal Gagal Ginjal Akut

Beberapa ulama bahkan menganjurkan agar wudhu di area kepala ini diteruskan sampai ke bagian leher.

“Pokoknya harus dilebihkan, mengusap kepala pun harus melebihi kepala, bahkan ada ulama yang mensunnahkan sampai leher,” pungkas Gus Baha.

Mulai dari sekarang, mari kita usap seluruh bagian kepala, jangan sebagian saja ketika mengambil wudhu.

Demikianlah penjelasan panjang lebar Gus Baha tentang cara wudhu yang membuat kita mendapat syafaat di hari akhirat nanti.

Semoga bermanfaat.***

Editor: Rensa Bambuena

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah