Network
PORTAL SULUT – Setiap orang pernah mengalami mimpi di dalam tidurnya.
Namun ternyata tidak dianjurkan untuk menceritakan mimpi yang dialami kepada orang lain.
Baik itu mimpi buruk maupun mimpi yang bagus. Tetap tidak dianjurkan menceritakannya.
Baca Juga: Selain Sholat Dhuha, Inilah Amalan-amalan Pembuka Pintu Rezeki Menurut Syekh Ali Jaber
Hal tersebut sebagaimana yang dijelaskan Buya Yahya dalam sebuah kesempatan.
Hal ini karena ada kekhawatiran bila seseorang menceritakan mimpi yang dialaminya kepada sembarang orang.
Adapun perihal mimpi ini disarankan agar diceritakan kepada orang soleh.
Lantas, kekhawatiran apa yang membuat tidak dianjurkan menceritakan mimpi kepada sembarang orang?
Sebelum menjelaskan kekhawatiran tersebut, Buya Yahya lebih dulu menjelaskan apa itu mimpi.
“Mimpi adalah mimpi. Sebaik-baik dalam mimpi adalah paling jelek saat terbangun dan sejelek-jelek dalam mimpi adalah baik dalam terbangun,” kata Buya Yahya, dikutip dari kanal YouTube MJ Production pada Kamis, 4 Agustus 2022.
“Anda bermimpi dikejar harimau lalu anda terbangun anda mengucapkan apa? Alhamdulillah cuma mimpi,” ujar Buya Yahya.
“Anda lagi berpuasa, tiba-tiba dalam mimpi anda lagi mau makan sate. Tiba-tiba belum makan anda bangun, gak enak, ya?,” tambahnya.
Buya Yahya pun mengingatkan bahwa mimpi adalah mimpi, jangan terlalu dibawa ke alam nyata.
Baca Juga: Kunci Berhasil Dunia dan Akhirat Disebabkan Hal ini Kata Syekh Ali Jaber
Namun begitu, Buya Yahya mengungkapkan bahwa Nabi Muhammad memberi kabar bahwa bila itu termasuk mimpi baik maka itu adalah kabar gembira.
“Jika anda mimpi baik maka itu adalah kabar gembira. Jika engkau mimpi jelek, jangan terlalu terpengaruh. Mimpi jelek tidak akan membahayakanmu,” ungkap Buya Yahya.
Kemudian, Buya Yahya mengatakan ada hal penting yang harus dihindari perihal mimpi.
Hal yang mesti dihindari ini adalah menceritakan mimpi yang dialami kepada sembarang orang.
“Jangan mudah bercerita tentang mimpi kepada seseorang,” kata Buya Yahya.
“Takut dia adalah penghasut yang tak senang denganmu lalu dia menafsiri mimpimu dengan jelek,” sambungnya.
Kalau pun harus menceritakan mimpi maka disarankan bercerita kepada orang soleh.
“Kalau anda harus bercerita tentang mimpi anda kepada orang soleh. Dia mengerti kaidah. Biar pun kata mimpi buruk, dia akan tafsiri yang baik. Nanti akan menjadi baik,” tutur Buya Yahya.***
