Network
PORTAL SULUT – Mimpi adalah hal yang biasa terjadi setiap saat kepada seseorang yang sedang terlelap tidur.
Pun demikian, dalam tidurnya, seseorang bisa saja mengalami mimpi hal baik maupun mimpi yang buruk.
Kadang Kala, ketika terbangun seseorang menceritakan mimpi yang dialaminya tersebut kepada orang lain.
Baca Juga: Masih Ragu Sedekah Tidak Diterima? Gus Baha Terangkan Satu Cara Mudah Ini Agar Sedekah Diterima Oleh Allah
Namun ternyata, tidak disarankan untuk menceritakan mimpi yang dialami kepada orang lain.
Hal itu karena ada beberapa kekhawatiran saat seseorang menceritakan mimpi yang dialaminya kepada orang lain.
Dan, kalaupun memang harus bercerita maka disarankan untuk menceritakan mimpi itu kepada orang yang soleh.
Hal itu sebagaimana diutarakan oleh Buya Yahya dalam sebuah sesi ceramah.
Lantas, apa kekhawatiran saat menceritakan mimpi kepada orang lain?
“Mimpi adalah mimpi. Sebaik-baik dalam mimpi adalah paling jelek saat terbangun dan sejelek-jelek dalam mimpi adalah baik dalam terbangun,” kata Buya Yahya, dikutip dari kanal YouTube MJ Production pada Kamis, 28 Juli 2022.
“Anda bermimpi dikejar harimau lalu anda terbangun anda mengucapkan apa? Alhamdulillah cuma mimpi,” ujar Buya Yahya.
“Anda lagi berpuasa, tiba-tiba dalam mimpi anda lagi mau makan sate. Tiba-tiba belum makan anda bangun, gak enak, ya?,” tambahnya.
Buya Yahya pun mengingatkan bahwa mimpi adalah mimpi, jangan terlalu dibawa ke alam nyata.
Namun begitu, Buya Yahya mengungkapkan bahwa Nabi Muhammad memberi kabar bahwa bila itu termasuk mimpi baik maka itu adalah kabar gembira.
Baca Juga: Setan akan Lari Terbirit-Birit bila Dibacakan Surah Ini, Simak Penjelasan Buya Yahya
“Jika anda mimpi baik maka itu adalah kabar gembira. Jika engkau mimpi jelek, jangan terlalu terpengaruh. Mimpi jelek tidak akan membahayakanmu,” ungkap Buya Yahya.
Kemudian, Buya Yahya membeberkan ada hal penting yang harus dihindari perihal mimpi.
“Jangan mudah bercerita tentang mimpi kepada seseorang,” kata Buya Yahya.
“Takut dia adalah penghasut yang tak senang denganmu lalu dia menafsiri mimpimu dengan jelek,” sambungnya.
Walaupun harus menceritakan mimpi maka disarankan bercerita kepada orang soleh.
“Kalau anda harus bercerita tentang mimpi anda kepada orang soleh. Dia mengerti kaidah. Biar pun kata mimpi buruk, dia akan tafsiri yang baik. Nanti akan menjadi baik,” tutur Buya Yahya.***
