Network
1. Jika penyakit hanya butuh obat, itu berarti penyakit fisik. Kita harus memiliki keyakinan bahwa setiap penyakit fisik itu pasti ada obatnya.
Ada juga penyakit yang terkait dengan fisik tapi tidak bisa diobati dengan obat yang biasa digunakan untuk penyakit fisik.Biasanya, dokter berkata bahwa penyakit tersebut tidak ada obatnya atau dokter menyerah.
Baca Juga: Meski Rajin Sholat dan Ahli Ibadah, Suami Seperti Ini Tidak Akan Masuk Surga Kata Buya Yahya
2. Penyakit psikologis (penyakit hati). Contohnya iri hati, dengki, dan dendam juga berpengaruh kepada kesehatan fisik.
Saat ruh ditiupkan ke dalam janin, terjadi penyatuan antara fisik dengan ruh.
Hal ini seperti tersurat dalam Al-Hijr ayat ke-28 yang artinya:
“Dan (ingatlah), Ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, 'Sungguh, Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering dan lumpur hitam yang diberi bentuk.'"
Begitu ruh sudah masuk ke dalam jiwa, jadi nafas namanya. Hal ini membawa dua potensi, fujur dan takwa.
Menurut Ustadz Adi Hidayat, fujur adalah sifat-sifat buruk yang terpendam di dalam diri. Sedangkan takwa adalah potensi-potensi kebaikan dalam diri manusia.
Orang-orang yang tidak bisa mengendalikan sifat takwanya dan tidak menjadikan sifat fujur-nya sebagai katalis, tapi diikuti menjadi dominan maka jadi penyakit di hatinya.
