Ternyata Ada Dosa yang Lebih Besar dari Perbuatan Sirik, Bahkan Kata Gus Baha, Kekal di dalam Neraka

- 20 Juli 2022, 05:35 WIB
Pengajian Gus Baha
Pengajian Gus Baha /instagram/ kajiankyaibaha/


PORTAL SULUT- Sebagai makhluk ciptaan Allah SWT, manusia tidak akan pernah lepas dari dosa.

Sebagaimana itu dosa kecil ataupun besar, untuk itu manusia agar setiap hari  dianjurkan beristighfar atas dosa-dosanya.

Sebab lewat istighfar maka Allah SWT akan mengampuni segalah dosa-dosa yang diperbuat.

Baca Juga: Jangan Mengaku Cinta Kepada Allah SWT, Jika Masih Melakukan Ini Kata Quraish Shihab

Dilansir Portalsulut.com, pada Rabu 20 Juli 2022 melalui kanal YouTube @Berkah Nyantri.

Lewat sebuah tausyiah, Gus Baha  menjelaskan, ada dosa yang lebih besar ketimbang dosa sirik.

Dari dosa tersebut, akan membuat pelakunya menjadi kekal di dalam neraka.

Menurut Gus Baha, dalam kehidupan sehari-hari dosa ini seringkali diremehkan.

Padahal, sebagian orang mengagap bahwa dosa besar yang tidak bisa diampuni, yakni dosa syirik atau mempersekutukan Allah SWT.

"Jadi dosa besar adalah syrik kepada Allah dan mendustakan Allah dan rasulnya," ungkap Gus Baha.

Akan tetapi nyatanya berdasarkan penjelasan Gus Baha, ada dosa yang  besar dari lada berbuat syirik.

Betapa besarnya dosa ini, sehingga  akan membuat pelakunya kekal didalam neraka.

Lantas dosa apakah yang dimaksud oelh Gus Baha?

Ulama asal Rembang, Jawa Tengah ini mencontohkan, bila ada orang yang minum minuman keras atau khamar dan meyakini itu adalah barang haram. Maka ia disebut sebagai kafir.

Pun demikian perbuatan syirik, apabila yang melakukan adalah seorang muslim dan sudah mengetahui bahwa syirik itu dosa besar. Maka dia juga disebut sebagai kafir.

Namun jika ada orang yang mengetahui bahkan menganggap arak atau khamar itu halal.

"Maka barulah seseorang itu disebut kafir. Sebab dia mengubah hukum Allah Subhanahuwata'ala," terang Gus Baha.

Baca Juga: Terungkap Makanan Ini Tidak Disukai Makhluk Halus kata dr Zaidul Akbar, Bisa Dijadikan Media Ruqyah

Dari keterangan Gus Baha tersebut, maka orang kafir itu, adalah mereka yang menghalalkan sesuatu yang haram.

"Meski sudah disepakati para ulama, jadi ada orang zina dan meyakini itu halal maka tidak disebut kafir," ujar Gus Baha.

Sementara, jika yakin zina adalah dosa besar, namun tetap melakukannya maka ia hanya disebut fasik.

Oleh karenanya dosa kafir inilah yang membuat seseorang kekal di neraka.

Karena telah lancang mengubah hukum Allah sehingga dihukum seperti orang kafir.***

Editor: Muhamad Zakir Mokoginta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x