Buya Yahya Jelaskan Kaidah yang Tepat Memberi Nama Kepada Anak

- 13 Juli 2022, 00:22 WIB
Buya Yahya jelaskan kaidah memberi nama kepada anak.
Buya Yahya jelaskan kaidah memberi nama kepada anak. /Tangkap layar YouTube.com/Al-Bahjah TV

PORTAL SULUT – Buya Yahya menjelaskan kaidah untuk memberi nama kepada seorang anak.
 
Menurutnya, ada beberapa hal yang mesti diperhatikan saat memberi nama kepada anak.
 
Salah satu hal yang harus diperhatikan tersebut adalah arti nama itu harus baik.
 
 
Hal itu dikarenakan nama merupakan perwujudan doa dan harapan dari orang tua.
 
“Karena sebetulnya itu seperti doa, memberi nama itu,” ungkap Buya Yahya dikutip dari kanal YouTube Al-Bahjah TV pada Selasa, 12 Juli 2022.
 
Hal ini juga sebagaimana pemberian nama kepada nabi Muhammad SAW.
 
“Makanya waktu sayyidina Muhammad SAW diberi nama Muhammad atau Ahmad oleh kakek beliau dengan harapan semoga banyak sanjungan yang diberikan kepadanya,” terang Buya Yahya.
 
“Akhirnya betul dikabul maka nabi Muhammad menjadi orang yang tersanjung sepanjang masa,” tambahnya.
 
“Dan, nama itu tidak pernah ada di kakek moyangnya. Tapi di balik pemberian nama itu tujuannya agar disanjung di langit dan di bumi,” ujar Buya Yahya menerangkan.
 
Menurut Buya Yahya, dalam memberikan nama kepada anak agar selalu ada harapan.
 
“Maka kalau anda memberi nama harus ada harapan. Maka itu seperti doa dan akan dikabul nanti,” ucapnya.
 
 
Adapun dalam pemberian nama kepada anak terdapat setidaknya dua kaidah yang mesti diperhatikan.
 
Di mana, kaidah yang pertama berkaitan dengan makna atau arti dari nama yang diberikan tersebut.
 
“Maknanya harus baik. Kalau diberi nama yang artinya tidak baik nggak enak. Kasih nama yang indah,” ungkap Buya Yahya.
 
Buya Yahya menjelaskan, nama yang diberikan harus bermakna baik entah itu dalam bahasa apapun, misalnya dalam bahasa Indonesia, Jawa atau Arab.
 
“Jadi, imbauan itu nama itu yang maknanya benar,” ujar Buya Yahya.
 
Adapun proses pemberian nama bisa langsung diberikan orang tua tanpa bantuan orang lain dengan tetap memperhatikan kaidah ini.
 
“Anda bisa membuat dari diri anda sendiri tanpa ada hubungannya dengan siapapun tapi artinya harus benar, baik,” tambahnya lagi.
 
Selanjutnya, kaidah kedua adalah nama tersebut harus ada hubungan dengan orang-orang baik.
 
Misalnya, dianjurkan memberi nama seperti Abdurrahman dan Abdullah, karena nama tersebut mengandung penghambaan kepada Allah.
 
“Termasuk nama Muhammad. Namanya sayyidina Muhammad dipakai nama anak kita, boleh,” ujarnya.
 
 
Buya Yahya memberi contoh, misalnya ketika memberi anak nama Salman.
 
“Maka di saat anda memberi nama Salman, harus ingat Salman Alfarizi. Kalau ingat Salman lainnya yang gak benar, ya jangan dong,” tegas Buya Yahya.
 
“Biar pun nama baik tetapi kalau hubungannya dengan orang yang tidak baik, tidak dibenarkan,” pungkasnya.
 
Nah, itulah tadi penjelasan Buya Yahya mengenai dua kaidah dalam memberikan nama kepada anak. Semoga bermanfaat.***

Editor: Cadavi Lasena


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah