Network
PORTAL SULUT - Dalam kajiannya kali ini, Ustadz Abdul Somad menjelaskan tentang kebiasaan yang membuat manusia diseret ke neraka jahanam.
Kebiasaan ini harus dihilangkan kata Ustadz Abdul Somad, karena akan sangat merugikan.
Bahkan lebih parahnya lagi, bila terus dilakukan kebiasaan ini bisa menyeret kita masuk ke dalam api neraka.
Baca Juga: Ramalan Lengkap Kepribadian, Kesehatan, Karir, dan Asmara Shio Kera
Semua manusia pasti akan merasakan mati, oleh sebab itu jangan pernah melakukan hal-hal yang dibenci Allah.
Persiapkan diri menuju kematian, persiapkan diri menghadapi hari akhir dengan meningkatkan takwa kepada Allah, agar kelak ketika hari itu tiba kau tidak akan diseret ke neraka jahanam.
Lantas kebiasaan apakah yang dimaksu Ustadz Abdul Somad tersebut?
Dinukil dari akun TikTok @Jidan bahik pada tanggal 11 Juli 2022, simak penjelasan lengkap UAS mengenai hal tersebut.
Baca Juga: Kecocokan Jodoh Menurut Tanggal Lahir, Perlu Diketahui untuk Menentukan Pasangan Serasi
“Silahkan sombong, silahkan angkuh, silahkan kau buat dosa, hidup sesuka hatimu, tapi ingat kau akan mati, kau akan jadi bangkai, kau akan jadi mayat,” tegas Ustadz Abdul Somad.
Jadi kebiasaan yang dimaksu UAS ini yaitu kebiasaan menyombongkan diri.
Hilangkan kebiasaan ini, karena kebiasaan ini sangat dibenci Allah.
Sombong adalah sifat iblis, jangan sampai kau mempunyai sifat yang sama seperti iblis.
Baca Juga: Dosa Besar dan Bikin Miskin Permanen, Tinggalkan Perbuatan Zina dengan Dzikir
“Manusia ini aneh, hari kemarin dia sperma, hari ini dia menjadi manusia, besok dia akan menjadi bangkai, tapi sombongnya luar biasa,” tandasnya.
Silahkan hidup sesuka hatimu, tapi ingat kau akan mati menghadap Allah.
“Mau dengan cara Fir’aun, atau pun dengan cara qarun, tapi nanti kau akan mati masuk liang lahat, kau akan berhadapan dengan munkar nakir, kau akan diseret ke neraka jahanam,” ungkap Ustadz Abdul Somad.
Naudzubillah, hindarilah sifat sombong, hindarilah kebiasaan menyombongkan diri karena sifat tersebut akan menyeret kita ke dalam api neraka, yang panasnya lebih panas dari api di dunia.
Itulah kebiasaan yang dimaksud Ustadz Abdul Somad, mari kita sama-sama bermuhasabah diri.***
