Pertama, kata Buya Yahya, ada jimat yang syirik, dan ada juga yang tidak.
“Hukum jimat, dilihat dulu. Hukum jimat ada yang syirik ada yang tidak.”
“Yang syirik adalah yang meyakini sesuatu itu punya kekuatan dari dirinya sendiri. Jelas itu menyekutukan Allah. Syirik!” jelas Buya Yahya.
Sedangkan jimat yang tidak syirik itu, menurut Buya Yahya, ada yang dosa ada pula yang tidak dosa.
Baca Juga: Ingin Bertemu Nabi Muhammad SAW Di Dalam Mimpi? Beginilah Caranya Kata Ustadz Adi Hidayat
“Yang tidak syirik ada yang dosa ada yang tidak dosa. Yang dosa, kalimatnya yang tidak jelas. Tidak tahu kalimat apa,” kata Buya Yahya.
“Maka kalau isinya sesuatu yang tidak jelas haram hukumnya. Dosa. Tapi kalau di situ ayat-ayat Al Quran, maka judulnya adalah mengambil berkah dari ayat Al Quran,” jelas Buya Yahya.
Bila seperti ini maka tidak dosa kata Buya Yahya, karena mengambil keberkahan dari Al Quran.
“Sebab Al Quran dimana saja jadi sumber keberkahan,” ujar Buya Yahya.
Buya Yahya menerangkan, jimat itu pernah terjadi pada zaman Abdulah bin Umar, yang diberikan pada anak-anak yang belum bisa membaca.