2 Kaidah Memberi Nama Kepada Anak, Buya Yahya: Sebetulnya Itu Seperti Doa

- 27 Juni 2022, 09:20 WIB
Ilustrasi bayi. 2 kaidah memberi nama pada anak kata Buya Yahya.
Ilustrasi bayi. 2 kaidah memberi nama pada anak kata Buya Yahya. /Pexels/Dipu Shahin DS

 

PORTAL SULUT – Buya Yahya menjelaskan kaidah untuk memberi nama kepada seorang anak.

Menurutnya, ada beberapa hal yang mesti diperhatikan saat memberi nama kepada anak.

Salah satu hal yang harus diperhatikan tersebut adalah arti nama itu harus baik.

Baca Juga: Jangan Disepelekan! 2 Buah Ini Ampuh Hilangkan Mual, dr. Zaidul Akbar: Mata Juga Akan Sehat

Hal itu dikarenakan nama merupakan perwujudan doa dan harapan dari orang tua.

“Karena sebetulnya itu seperti doa, memberi nama itu,” ungkap Buya Yahya dikutip dari kanal YouTube Al-Bahjah TV pada Senin, 27 Juni 2022.

Hal ini juga sebagaimana pemberian nama kepada nabi Muhammad SAW.

“Makanya waktu sayyidina Muhammad SAW diberi nama Muhammad atau Ahmad oleh kakek beliau dengan harapan semoga banyak sanjungan yang diberikan kepadanya,” terang Buya Yahya.

Baca Juga: Rumah Tahan Banjir Unik Bikinan Pengembang Perumahan di Jepang, Bisa Mengapung hingga 5 Meter dari Tanah

“Akhirnya betul dikabul maka nabi Muhammad menjadi orang yang tersanjung sepanjang masa,” tambahnya.

“Dan, nama itu tidak pernah ada di kakek moyangnya. Tapi di balik pemberian nama itu tujuannya agar disanjung di langit dan di bumi,” ujar Buya Yahya menerangkan.

Menurut Buya Yahya, dalam memberikan nama kepada anak agar selalu ada harapan.

“Maka kalau anda memberi nama harus ada harapan. Maka itu seperti doa dan akan dikabul nanti,” ucapnya.

Baca Juga: 5 Hal Ini Banyak Terjadi di Sekitar Kita, Syekh Ali Jaber: Tanda Kiamat Besar

Adapun dalam pemberian nama kepada anak terdapat setidaknya dua kaidah yang mesti diperhatikan.

Di mana, kaidah yang pertama berkaitan dengan makna atau arti dari nama yang diberikan tersebut.

“Maknanya harus baik. Kalau diberi nama yang artinya tidak baik nggak enak. Kasih nama yang indah,” ungkap Buya Yahya.

Buya Yahya menjelaskan, nama yang diberikan harus bermakna baik entah itu dalam bahasa apapun, misalnya dalam bahasa Indonesia, Jawa atau Arab.

Baca Juga: WOW! Biji Ini Ternyata Dapat Mengobati Penyakit Jantung, dr. Zaidul Akbar: Rebus Satu Sendok Saja

“Jadi, imbauan itu nama itu yang maknanya benar,” ujar Buya Yahya.

Adapun proses pemberian nama bisa langsung diberikan orang tua tanpa bantuan orang lain dengan tetap memperhatikan kaidah ini.

“Anda bisa membuat dari diri anda sendiri tanpa ada hubungannya dengan siapapun tapi artinya harus benar, baik,” tambahnya lagi.

Selanjutnya, kaidah kedua adalah nama tersebut harus ada hubungan dengan orang-orang baik.

Misalnya, dianjurkan memberi nama seperti Abdurrahman dan Abdullah, karena nama tersebut mengandung penghambaan kepada Allah.

“Termasuk nama Muhammad. Namanya sayyidina Muhammad dipakai nama anak kita, boleh,” ujarnya.

Baca Juga: Ada Satu Setan Yang Sering Suka Masuk Dalam rumah , Kata Ustadz Adi Hidayat Cukup Musnahkan Dengan Kalimat Ini

Buya Yahya memberi contoh, misalnya ketika memberi anak nama Salman.

“Maka di saat anda memberi nama Salman, harus ingat Salman Alfarizi. Kalau ingat Salman lainnya yang gak benar, ya jangan dong,” tegas Buya Yahya.

“Biar pun nama baik tetapi kalau hubungannya dengan orang yang tidak baik, tidak dibenarkan,” pungkasnya.

Nah, itulah tadi penjelasan Buya Yahya mengenai dua kaidah dalam memberikan nama kepada anak. Semoga bermanfaat.***

Editor: Rensa Bambuena

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah