Itu bertujuan agar kita tidak keliru, dan tahu kaidah-kaidah dalam sholat agar sholat menjadi sah.
Karena 1 saja gerakan atau bacaan sholat yang salah, maka itu dianggap tidak sah sholatnya.
“Ada perbedaan pendapat dari para ulama, mereka bersepakat boleh berdoa dalam sujud, jika memang doa itu pernah ditunjukkan oleh Nabi lafadznya secara langsung, maka itu boleh dilafadzkan langsung,” jelas UAH.
Baca Juga: Jika Ingin Rezeki Dimudahkan Allah SWT, Hindari Tidur di Waktu Ini Kata Buya Yahya
Jadi ada doa yang sesuai sunnah Nabi yang boleh dilafadzkan.
Ustadz Adi Hidayat juga menambahkan, kita boleh memanjatkan doa yang tidak pernah dilafadzkan Nabi, hanya disesuaikan dengan kebutuhan kita.
“Mana doa yang sesuai untuk Anda bacakan, tapi Nabi tidak pernah lafadzkan karena kebutuhan Nabi tidak sama dengan kebutuhan anda,” urainya lebih lanjut.
Jadi boleh berdoa kepada Allah, menggunakan bahasa Indonesia sesuai dengan kebutuhan kita.
Tapi syaratnya tidak boleh dilafadzkan dalam sujud, cukup dalam hati saja, setelah memanjatkan doa-doa sunnah.
Sebab jika kita menambah-nambah bacaan selain bacaan dalam sholat, maka sholat tidak akan sah.