Jangan Lengah! Segera Palingkan, Penyakit Manusia Satu Ini Paling Berbahaya Melebihi Santet kata Gus Baha

- 3 Juni 2022, 16:13 WIB
Gus Baha mengungkapkan satu penyakit manusia yang paling berbahaya melebihi santet. (Foto Istimewa)
Gus Baha mengungkapkan satu penyakit manusia yang paling berbahaya melebihi santet. (Foto Istimewa) /Instagram/@99.nusantara/

Gus Baha mengungkapkan, sebab jika setan sudah memfitnah maka akan mempertanyakan eksistensi tuhan, sehingga habis sudah hidupmu dunia dan akhirat.

“Makanya, Syekh Nawawi Banten berkata, Allah mensifati dzatnya dalam surah al-falaq itu cuma satu,” terang Gus Baha.

QS Al Falaq Ayat 1 sampai 5

قُلۡ اَعُوۡذُ بِرَبِّ الۡفَلَقِۙمِنۡ شَرِّ مَا خَلَقَۙوَمِنۡ شَرِّ غَاسِقٍ اِذَا وَقَبَۙوَمِنۡ شَرِّ النَّفّٰثٰتِ فِى الۡعُقَدِۙوَمِنۡ شَرِّ حَاسِدٍ اِذَا حَسَدَ

 Arab Latin: Qul a'uzuu bi rabbil-falaq, Min sharri ma khalaq, Wa min sharri ghasiqin iza waqab, Wa min sharrin-naffaa-thaati fil 'uqad, Wa min shar ri haasidin iza hasad

Terjemahan: "Katakanlah, "Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh (fajar), dari kejahatan (makhluk yang) Dia ciptakan, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan (perempuan-perempuan) penyihir yang meniup pada buhul-buhul (talinya), dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki."

Murid Almarhum Mbah Moen mengungkapkan, menolak santet atau sihir cukup dengan satu sifat yaitu, bi rabbil-falaq. Akan tetapi, untuk menghilangkan was was setan, Allah menyebut 3 sifatnya secara beruntun.

“Itu menunjukan, jika fitnahnya was was itu lebih dahsyat, qul a'uzu birabbin naas, malikin naasi, laahin naas. Menyebut sifatnya sampai tiga kali, untuk menghadapi min sharril was waasil khannaas,” jelas Gus Baha.

Baca Juga: Ternyata Yakjuj dan Makjuj Sulit Terbebas, Buya Yahya: Setiap Magrib Tembok Pembatas Rusak Tertutup Lagi

Tanpa kita sadari kata Gus Baha, hal ini sering dialami siapa saja, sehingga harus waspada.

Halaman:

Editor: Randi Manangin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah