“Ini yang menyebabkan kepikiran (gelisah). Jadi sekarang banyak orang mukmin yang mengeluh, gimana ini kiyai, saya kok melarat terus,” sambung kata Mbah Moen.
“Kamu itu mukmin atau tidak?”
Mbah Moen mengatakan bahwa iman seorang mukmin itu belum sempurna jika masih perhitungan masalah rezeki.
“Jadi orang mukmin itu diberi rezeki yang tidak usah dihitung. Itu tandanya orang mukmin (yang sempurna),” ujar beliau.
“Makanya kenapa Islam ditaruh di Mekkah mulai dari Madinah karena tidak ada rezeki di sana,” ungkap Mbah Moen.
Berbeda kata beliau kalau orang Indonesia, penuh dengan perhitungan dalam hal rezeki.
“Tidak ada yang tidak berkecukupan. Kalau ada orang yang Islam tidak berkecukupan, maka Islamnya kurang sempurna,” tegas Mbah Moen.
Dengan begitu kata almarhum Mbah Moen, orang mukmin jangan sampai masuk dalam kategori mukmin dengan iman yang tidak sempurna.
Hanya karena pemahaman yang kurang mengenai rezeki, sehingga iman menjadi tidak utuh.