“Ketika anak Unta kepanasan yakni terpengaruh dengan panasnya matahari di permukaan tanah, sehingga ia bangun dan bangkit dari tanah, karena sudah mulai panas disebabkan matahari. itulah waktu yang paling afdhol,” urai Habib Umar bin Hafidz.
Habib Umar bin Hafidz menjelaskan, diantara yang diturunkan Allah SWT adalah ucapan untuk melaksanakan sholat Dhuha.
“Diantara yang diturunkan oleh Allah adalah ucapanya yakni wahai anak Adam, sholatlah 4 rakaat diawal siang, niscaya Aku akan mencukupkan diakhir siangnya,” tutur Habib Umar bin Hafidz.
Sementara, orang yang beri’tikaf setelah sholat Subuh berjamaah, lalu ia beri’itikaf di tepat sholatnya sampai terbit matahari disinilah ia boleh sholat 2 atau 4 rakaat.
“Dan terbilang sholat Dhuha jika telah meninggi matahari seukuran satu tombak,” Kata Habib Umar bin Hafidz.
Ia menjelaskan, sholat Dhuha dalam Hadist disebut juga sholat awwabin, kata awwabin digunakan untuk al awwab yakni sering kembali dan makna awwabin yaitu yang banyak kembali kepada Allah SWT.
“Allah berfirman: Jika kalian orang-orang baik, maka sungguh Dia Maha Pengampun bagi orang-orang yang sering kembali,” jelas Habib Umar bin Hafidz.
Habib Umar bin Hafidz menyebutkan, kata awwabin digunakan untuk dua sholat yaitu sholat Dhuha dan sholat antara Magrib dan Isya.
“Setiap kedua sholat itu dinamakan sholat awwabin, orang-orang yang banyak kembali kepada Allah, sungguh kedua waktu itu adalah waktu dimana banyak hamba Allah lalai, dimana mereka sedang sibuk dengan urusan dunia dan kelalaian mereka. Maka yang sholat di waktu itu adalah awwab yakni yang banyak kembali kepada Allah SWT,” urai Habib Umar bin Hafidz.