Hal itu Nabi lakukan karena dia melihat sahabatnya menunggu, Nabi tahu dan ia sengaja tidak keluar karena ia takut mereka menganggap itu kewajiban, namun bukan tidak boleh.
Baca Juga: Allah Maha Pengampun! Inilah Kesalahan yang Disenangi Allah Menurut Gus Baha
Sehingga itu dipahami para ulama untuk menghidupkan bulan Ramadhan bukan hanya 5 hari tapi sampai hari ke-30 di bulan Ramadhan, lalu setelah itu ada istilah shalat tarawih.
Tidak ada bilangan angka berapa rakaat sholat tarawih yang dianjurkan Nabi Muhammad SAW, dan ini tidak bertentangan karena Nabi tidak menentukan.
Jadi tidak ada bid'ah sehingga tidak perlu diperdebatkan.
Buya Yahya juga mengatakan melaksanakan sholat tarawih 8 rakaat atau 20 rakaat itu tidak apa-apa, bukan berarti itu bid'ah.
Jadi melaksanakan sholat tarawih 8 rakaat atau 20 rakaat itu sama saja, itu berarti kita mengerjakan sunnah Nabi SAW.***