Network
PORTAL SULUT -Sering kita dengar ada ungkapan bahwa setan dibelenggu di bulan Ramadhan.
Setan dibelenggu merupakan salah satu dari banyak keutamaan di bulan Ramadhan.
Sebagaimana dalam hadits Nabi Muhammad SAW.
Baca Juga: Ternyata Ini Penyebab Suara Imam Shalat Dzuhur dan Ashar Tidak Terdengar Menurut Ustadz Abdul Somad
“Ketika masuk bulan Ramadhan maka syaitan-syaitan dibelenggu, pintu-pintu surga dibuka, dan pintu-pintu neraka ditutup” (HR Bukhari dan Muslim).
Akan tetapi hal itu hanya sebuah penjelasan hakikinya, apabila dipahami lebih dalam, makna sebenarnya tidak demikian.
Ketika setan dibelenggu di bulan Ramdhan, bukan berarti setan tidak akan melancarkan tipu daya muslihatnya.
Demi menjerumuskan manusia dalam perbuatan dosa dan maksiat.
Terbukti meski bulan Ramadhan datang, masih banyak orang yang justru melakukan perbuatan maksiat.
Buktinya saat puasa pun masih banyak yang tidak sholat dan batal puasa.
Lantaran tidak kuat menahan lapar dan akhirnya pergi mencari makan.
Baca Juga: Rezeki 8 Weton Ini Tak Tertandingi, Paling Beruntung Sejagat dan Kaya Raya Tahun 2022
Berbicara tentang hal itu, berikut ini tanggapan Habib Husein Jafar tentang setan yang dibelenggu di bulan Ramadhan.
Dilansir Portalsulut.com, pada Minggu 3 April 2022 melalaui akun Instagram pribadinya @husein_hadar bahwa Nabi Muhammad SAW mengatakan.
"Nabi katakan di bulan Ramadhan itu pintu-pintu surga dibuka dan pintu neraka ditutup dan setan dibelenggu," ujarnya.
Bagi Habib Jafar Al Hadar, maka jika ada orang yang masih bermaksiat di bulan Ramadhan.
Ini artinya bukanlah setan yang menggangu tapi orang tersebut kesetanan.
Akan hal itu, Habib Husein Jafar Al Hadar menyebut, orang tersebut merupakan ciri orang kesurupan di bulan Ramadhan.
"Artinya bukan setan yang menganggu tapi dia kesetanan," ungkapnya.
Habib Husein Jafar Al Hadar menegaskan, apabila melihat ada orang tetap bermaksiat di bulan Ramadhan.
Lantas ia disebut telah diganggu oleh setan sebenarnya hal ini keliru.
Baca Juga: Ini 5 klub Terkaya Bertabur Bintang di Indonesia Tahun 2022, Tiga Diantaranya ada di Pulau Jawa
Namun sebenarnya terdapat setan dalam diri orang tersebut.
Dimana melakukan perbuatan-perbuatan yang melanggar norma-norma di bulan Ramadhan.
"Bilang kesurupan dia makan ini, makan itu, ngomong ini, ngomong itu, itu bukan kesurupan. Kesurupan itu kalau di bulan Ramadhan dia tetap bermaksiat," tegasnya.
Habib Husein Jafar Al Hadar juga menyebut, orang seperti bukan diganggu karena setan yang ada di luar. Namun karena setan yang ada di dalam dirinya.***
