Network
PORTAL SULUT - Sebelum berbuka puasa, Buya Yahya menyarankan agar mengkonsumsi buah ini agar terhindar dari sihir.
Selain sihir, Buya Yahya mengatakan, mengkonsumsi buah ini saat berbuka puasa akan memberikan banyak manfaat.
Memakan 7 butir buah ini saat buka puasa juga kata Buya Yahya merupakan kebiasaan dari Nabi Muhammad SAW.
Baca Juga: WAJIB DIHINDARI! Gus Baha: 5 Dosa Paling Besar, Siksanya Amat Pedih dari Allah SWT
Dilansir Portalsulut.com melalui akun TikTok @Muhammad hijrah, pada Minggu 3 April 2022, Buya Yahya menjelaskan, Nabi Muhammad SAW saat buka puasa di bulan Ramadhan rutin mengkonsumsi Kurma ajwa.
Kurma Nabi atau kurma ajwa memiliki tekstur yang halus saat dimakan jenis kurma ini sangat disukai oleh Nabi Muhammad SAW.
Seperti yang tertulis dalam hadis: "Barangsiapa mengonsumsi tujuh butir kurma Ajwah pada pagi hari, maka hari itu ia tidak akan terkena racun maupun sihir." (HR Al-Bukhari dan Muslim).
"Ada satu jenis kurma, namanya kurma ajwa. Makan kurma ajwa tujuh sebelum perutnya diisi sesuatu. Maka ini menjadi sebab ia terhindar dari namanya racun sama sihir," ujarnya.
Menurutnya, para ulama juga telah membahas tentang manfaat kurma ajwa disebabkan oleh doa Nabi Muhammad SAW.
"Khasiatnya kurma itu, ulama menjawab karna doanya Rasulullah," terangnya.
Disebabkan oleh doa Nabi Muhammad, sehingga kata Buya Yahya kurma ajwa menjadi berkah.
"Jadi dikembalikan kepada doa nabi. Nabi mendoakan karena doanya Rasulullah maka menjadi berkah," tambanya.
Baca Juga: Puasa Anda Batal Jika Menelan Air Ludah Jenis Ini Kata Buya Yahya
Sekedar diketahui, kurma Ajwa kerap menjadi oleh-oleh ketika jemaah haji Indonesia sepulangnya dari ibadah umrah dan naik haji di Tanah Suci, Mekah.
Kurma Ajwa juga makanan favorit muslim pada bulan Ramadan untuk berbuka puasa.
Di Madinah, Arab Saudi, kurma Ajwa yang sering disebut Kurma Nabi ini menjadi makanan yang paling banyak dicari.
Atusiasme jemaah, khususnya dari Indonesia mencari Kurma Nabi sangat tinggi.
Kurma Ajwa pertama kali ditanam oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Lokasinya di tanah bersebelahan dengan Masjid Quba, Madinah. Mulai saat itu Kurma Ajwa identik dengan Kurma Nabi.***
