Network
“Mereka ini ahli ibadah, rajin sholat, puasa, ibadah sunnah, haji, sedekah. Pahala mereka tinggi seperti gunung tihamah. Tapi Allah SWT menjadikannya seperti debu yang beterbangan di mata dia. Pahalanya tidak memberi manfaat,” ujar Ustadz Khalid Basalamah.
Lalu kata Ustadz Khalid Basalah, para sahabat meminta Rasulullah menjelaskan siapa dan bagaimana sifat orang-orang tersebut.
Mereka membawa pahala bergunung-gunung di hari kiamat, tapi Allah hancurkan di depan mata mereka.
Beritahukan kepada kami siapa mereka agar kami tidak menjadi bagian dari mereka sedang kami tidak tahu.
Maka Nabi Muhammad SAW menjawab, ketahuilah bahwa mereka adalah saudara kalian, sama-sama kaum muslimin, dan mereka bangun malam sebagaimana kalian bangun malam.
“Tapi jika mereka menyendiri dengan larangan-larangan Allah SWT, mereka melanggarnya. Ketika mereka menyendiri, mereka berbuat maksiat kepada Allah. Maksiatnya ini cukup menghancurkan amal solehnya tadi,” ujar Ustad Khalid Basalamah.
Karena pada saat sendiri itulah diuji keimanan manusia kata Ustadz Khalid Basalamah.
Datangnya kesempatan berbuat dosa seperti berzina, berbohong, dan sebagainya.
Kebanyakan manusia ketika berbuat dosa maksiat, lalu terlihat oleh orang lain apakah itu anak kecil, atau bahkan orang yang tidak dikenal sekalipun, tiba-tiba dia menghentikan dosa maksiatnya.
“Tapi dia tidak berpikir, bahwa ada Allah yang sedang melihat dia. Bagaimana bisa seorang muslim melakukan dosa maksiat padahal dia tahu Allah Maha Melihat, Allah Maha Mendengar, dan Allah amat keras siksaannya,” kata Ustad Khalid Basalamah.
