Gus Baha: Inilah Cara Cegah Ekstremisme Dini Terhadap Umat Islam

- 30 Maret 2022, 18:40 WIB
Gus Baha
Gus Baha /Tangkapan layar Instagram/@ceramahgusbaha//

PORTAL SULUT - Diskusi Kitab Ushulul Wasathiyyah (konsep dasar moderat) karya Prof Al-Habib Abdullah bin Muhammad Baharun (Rektor Universitas Al-Ahgaff Tarim) diulas dengan sederhana oleh Rais Syuriyah PBNU KH Bahauddin Nur Salim (Gus Baha).

Saat didapuk menjadi narasumber webinar dalam Konferensi Cabang (Konfercab) IX Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Yaman, Gus Baha mencontohkan beberapa logika berpikir yang benar yang dapat mencegah ekstrimisme secara dini.

“Ada banyak literatur yang memperlihatkan sikap moderat kanjeng Nabi. Seperti dalam kitab Bukhori yang menceritakan seorang lelaki peminum khamr. Bukan sembarang minum karena dia melakukannya di masjid,” terang Gus Baha dalam tayangan YouTube TVNU dilihat NU Online, Sabtu 5 Februari 2022.

Baca Juga: Astagfirullahhalazim! Ternyata ini Penyebab Jin Bersarang di Rumah, UAS: Malaikat Tak Mau Masuk

Alasannya, lanjut Gus Baha, ia ingin tetap dekat dengan orang saleh walaupun dalam keadaan mabuk. Walau bagaimanapun para sahabat tidak setuju dengan perbuatan laki-laki tersebut, lantas Nabi bersabda kepada para sahabat.

“La talanuhu fainnahu yuhibullah wa rasuuluh. (Jangan melaknatnya, karena dalam dirinya masih ada rasa cinta kepada Allah dan rasul-Nya),” kata Gus Baha mengutip hadis Nabi.

Setelah kejadian tersebut, Rasulullah tidak lantas mengeluarkan lelaki tersebut dari masjid. Nabi memberikan penjelasan kepada para sahabat bahwa maksiat merupakan dorongan hawa nafsu, sedangkan mencintai Allah dan Rasul-Nya adalah status yang melekat dalam jiwanya.

Baca Juga: Inilah Tips Cara Mengelola Emosi Agar Tidak Merugikan Orang Lain Menurut Gus Baha

“Jadi, harus dibedakan mana status mana kesalahan. Contoh lainnya, kita sebagai warga Indonesia tentu loyal terhadap negara. Tapi, ketika ada warga yang bersalah bukan berarti dia tidak berstatus WNI lagi, dia tetap warga negara dan harus tetap diberi sanksi. Pun demikian dengan seorang mukmin yang bersalah,” tegas Gus Baha.

Halaman:

Editor: Muhamad Zakir Mokoginta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah