PORTAL SULUT – Dalam sebuah ceramah, seorang jamaah bertanya soal tafsir mimpi.
Jamaah tersebut bertanya, bisakah kita menafsirkan mimpi seperti kisah Nabi Yusuf.
Merespon hal tersebut, Buya Yahya pun menjawab ciri mimpi yang akan terwujud jadi kenyataan.
“Urusan mimpi, yang pertama Anda bukan Nabi Yusuf dan bukan nabi,” sahut Buya Yahya.
Beliau mengatakan kalau kemampuan Nabi Yusuf menakwil atau menginterpretasikan mimpi adalah kemampuan yang diberikan Allah.
Bagi Buya Yahya, mimpi adalah mimpi, sama sekali berbeda maknanya dengan kenyataan.
Baik alam mimpi dan alam kenyataan adalah dia dimensi berbeda.
Pernah suatu ketika, Buya Yahya diminta untuk menasihati seseorang dalam mimpi.
Tapi bagaimana mau menasihati orang di dalam mimpi, kalau dinasihati di alam nyata saja tidak dihiraukan.
“Nasihati di alam nyata gak didenger, nasihati di alam mimpi malahan,” ujarnya, sembari tertawa.
Banyak orang yang mencari makna mimpi yang dianggap berkorelasi dengan kenyataan.
“Mimpi adalah mimpi, seburuk-buruk mimpi adalah sebaik-baik saat bangun,” tegas Gus Baha.
Buya Yahya mencontohkan kondisi ketika kita tidur lalu mendapat mimpi buruk. Saat itu, bangun tidur akan menyelamatkan.
“Orang mimpi dikejar harimau. Bangun. Alhamdulillah. Puasa siang hari saat Ramadhan, mimpi hidangan lezat,” contoh Buya Yahya.
Dalam ceramah itu, Buya Yahya mengingatkan kalau mimpi tidak lebih dari sekadar mimpi.
Memang kita punya godaan untuk mencari hubungan antara alam mimpi dan alam nyata.
“Jangan menghubungkan terus hidup kita dengan mimpi,” sekali lagi tegas Buya Yahya.
Tapi lebih jauh lagi, Buya Yahya memberikan tips untuk menanggapi mimpi baik dan mimpi buruk.
Sekiranya kita mendapat mimpi baik, maka berprasangka baiklah kepada Allah, semoga Allah memberikan kebaikan.
Sedangkan bila mimpi buruk, Rasulullah SAW berkata tidak perlu khawatir karena mimpi buruk tidak akan membahayakan.
Kita hanya diminta untuk menengok ke arah kiri sembari meludah. Tidak perlu khawatir karena mimpi buruk tidak membahayakan.
“Seburuk apapun mimpi, hanyalah mimpi. Selesai,” pungkas Buya Yahya.
Wallahualam.***