Network
PORTAL SULUT - Bulan Ramadhan adalah bulan yang paling ditunggu-tunggu oleh umat Islam di seluruh dunia.
Bulan Ramadhan merupakan suatu momen super khusus disediakan Allah SWT kepada kaum muslimin.
Dikatakan demikian karena bulan Ramadhan memiliki banyak keutamaan yang tidak dimiliki oleh bulan lainnya.
Baca Juga: SHIO Kelas Kakap, Bakal Tajir Melintir dan Rezeki Menggila Sepanjang Tahun 2022
Allah SWT menyediakan berbagai keutamaan ini kepada orang-orang yang memperbanyak ibadah di bulan Ramadhan.
Inilah rahmat dan nikmat Allah SWT yang diberikan kepada hamba-hambanya yang memanfaatkan momen ini dengan memperbanyak ibadah.
Namun anehnya dari keutamaan dan fadhilah yang terdapat di bulan Ramadhan.
Justru ada salah satu ciri orang yang celaka di bulan Ramadhan.
Bahkan orang ini di doakan oleh Malaikat Jibril dan diaminkan oleh Nabi Muhammad SAW untuk celaka.
Apa penyebabnya sehingga orang ini celaka? Berikut penjelasan dari Ustadzah Oki Setiana Dewi.
Dilansir Portalsulut.com dari kanal YouTube @Oki Setiana Dewi, pada Selasa 22 Maret 2022 melalui video berjudul "Keistimewaan Bulan Ramadhan,"
Ustadzah Oki Setiana Dewi menyebut, dalam hadits riwayat At-Tirmizi, Nabi Muhammad SAW bersabda.
Baca Juga: Ini 3 Mimpi Tanda Kamu Akan Bertemu Jodoh, Menurut Primbon Jawa
"Celaka bagi orang yang masuk pada bulan Ramadhan, kemudian Ramadhan itu berlalu sebelum dia diampuni," kata Ustadzah Oki mengutip hadits tersebut.
Hal senada diucapkan oleh Nabi Muhammad SAW ketika hendak berkhutbah di hari jumat saat menaiki mimbar.
Nabi Muhammad kata Ustadzah Oki mengucapkan, Amin. Mendegar hal itu, para sahabat bertanya.
"Apa makna amin itu wahai Rasulullah?," tanya para Sahabat diceritakan oleh Ustadzah Oki dalam sebuah tausyiahnya itu.
Lantas Rasulullah menjawab kepada para sahabatnya.
"Malaikat Jibril mengatakan celaka bagi orang-orang yang ketika berada di bulan Ramadhan kemudian Allah tidak mengampuni dosa-dosanya. Maka aku (Rasulullah) ucapkan amin," jelas Ustadzah Oki Setiana Dewi saat mengakhiri riwayat dari hadits At-Tirmizi tersebut.
Bulan Ramadhan sejatinya kata Ustadzah yang populer dengan OSD ini adalah bulan yang penuh dengan kebaikan dan rahmat dari Allah.
Baca Juga: Berawal dari Konflik Keluarga, Begini Sejarah Lahirnya Produk Olahraga Adidas dan Puma
Tapi sayang, begitu banyak orang yang justru menyia-nyiakan kesempatan di bulan Ramadhan.
Lanjut OSD, bulan Ramadhan sejatinya setiap pahala sunnah yang dikerjakan akan menjadi pahala wajib.
Sedangkan pahala yang wajib dikerjakan di bulan Ramadhan, akan dikalikan 70 kali kemudian disia-siakan.
Orang-orang seperti ini kata OSD, adalah ciri orang yang berpuasa tidak lebih hanya mendapatkan lapar dan dahaga saja.
Hal itu disebabkan, mereka tidak meninggalkan perbuatan buruk mereka ketika sedang dalam berpuasa di bulan Ramadhan.
"Maka Allah tidak akan pernah butuh dengan puasanya. Puasa yang sejatinya bisa mendekatkan diri kepada Allah SWT, ia tidak mendapatkannya. Celaka orang ini," terang OSD.
Para sahabat kata OSD, enam bulan sebelum dan sesudah datang bulan Ramadhan mereka berdoa agar ibadah mereka di bulan Ramadhan dapat diterima oleh Allah SWT.
Untuk itu, makna hari raya Idul Fitri pada dasarnya adalah hari kemenangan bagi orang yang diterima amalnya oleh Allah SWT.
Baca Juga: Segera Amalkan! Inilah Doa-doa yang Sering Dibaca Rasulullah dalam Menyambut Bulan Suci Ramadhan
"Tapi tidak menjadi hari (Idul Fitri) kemenangan bahi orang-orang yang tidak diampuni dosa-dosanya oleh Allah SWT di bulan Ramadhan," terang OSD.
Makanya dalam lebaran kita disunnahkan mengucapkan, Taqabbalallahu Minna Wa Minkum.
Dalam artinya, semoga Allah menerima (puasa dan amal) dari kami dan (puasa dan amal) dari kalian.
"Semogah Allah menerima ibadah kamu ibadah kita semua. Karna kita tidak tahu, apakah amalan kita di bulan Ramdhan ini, alan diterima oleh Allah SWT," katanya.
Lalu apa ciri amalan dan Ibadah seseorang di bulan Ramadhan diterima oleh Allah SWT?
Ia menerangkan. "Allah akan jaga perbuatan baik terus sampai bertemu bulan Ramadhan berikutnya,"
Ustadzah Oki Setiana Dewi berpesan agar jangan menyia-nyiakan kesempatan ibadah di bulan Ramadhan.***
