Astaga! Ciri Manusia Seperti ini Dijauhkan dari Nikmat Allah, Gus Baha: Ada Perkataan yang Tidak Pantas

- 8 Maret 2022, 07:33 WIB
Gus Baha
Gus Baha //Instagram/@99.nusantara

PORTAL SULUT — Berikut ini ada ciri manusia yang akan dijauhkan dari nikmat Allah SWT.

Pasalnya, dengan perkataan yang tanpa disadari dan disengaja, manusia ini malah menjauh dari nikmat Allah SWT.

Setiap orang tentunya selalu diberikan nikmat oleh Tuhan yang Maha Esa, Allah SWT.

Baca Juga: Inilah Sosok Haman, Yang Disebut 6 Kali Dalam Al-Quran, Menteri Segala Urusannya Fir’aun

Segala nikmat yang diberikan Allah tiada duanya. Sehingga dengan itu manusia tetap bisa menikmati kehidupan di dunia ini.

Dengan nikmat juga manusia bisa menapaki segala tantangan dan rintangan di dunia yang fana ini.

Sebab, nikmat yang diberikan oleh Allah SWT sudah tentu sangat banyak.

Misalnya, nikmat kesehatan, rezeki, karir, bisnis dan masih banyak lagi nikmat yang diberikan Allah kepada hambanya.

Namun, sering kali juga ada manusia yang beranggapan bahwa nikmat Allah telah menjauh darinya.

Lantas, apa yang membuat nikmat Allah SWT bisa menjadi jauh kepada hambanya?

Hal ini disebabkan karena manusia tanpa sadar sering melakukan perbuatan yang dilarangnya.

Tidak hanya perilaku manusia, ternyata ada juga perkataan-perkataan yang Tanpa sadar diucapkan, justru tidak pantas disampaikan.

Atau dengan kata lain, perkataan ini dianggap sepele atau biasa diucapkan oleh manusia.

Namun, justru perkataan itu yang membuat nikmat Allah menjauh.

Hal senada juga disampaikan langsung oleh KH Bahauddin Nursalim atau biasa disapa Gus Baha dalam sebuah ceramahnya.

Mula-mula Gus Baha menerangkan apa yang dimaksud dengan nikmat.

"Sesungguhnya nikmat terbesar di dunia adalah nikmat Islam," kata Gus Baha dalam ceramahnya, seperti yang dikutip Portalsulut.pikiran-rakyat.com dari Kanal YouTube Dakwah Digital pada Selasa, 8 Maret 2022.

Menurut Gus Baha nikmat yang Allah berikan sangatlah banyak, tak terkecuali nikmat kehidupan.

"Sebab nikmat Allah yang paling tinggi yaitu kamu yang tadinya tidak ada, sekarang jadi wujud atau ada," ucap Gus Baha.

Baca Juga: Inilah 3 Amalan Terbaik Tingkat Taqwa di Bulan Ramadhan Kata Ustadz Adi Hidayat

Akan tetapi, banyak manusia yang masih kurang paham tentang nikmat Allah, termasuk nikmat adanya masalah.

"Seperti tadi, berkahnya (nikmat) wujud atau ada, seperti kasusnya banyak, masalah banyak, itu menyaksikan kekuasaannya Allah SWT," tutur Gus Baha.

Ulama tafsir Al-Qur'an ini menyampaikan bahwa nikmat Allah sepatutnya perlu disyukuri oleh setiap hamba.

Sekecil apapun dalam penglihatan manusia, tentu nikmat yang diberikan Allah patut untuk disyukuri.

Sebab, nikmat yang diberikan Allah adalah bagian dari kekuasaan Allah SWT.

"Walaupun di dunia ini kamu tidak terlalu kebagian. Misalnya ada orang yang kaya, punya uang miliaran. Sedangkan kamu hanya lima ribu," ucap Gus Baha.

"Paling tidak kamu tahu, yaa Allah, kok Engkau maha kuasa beneran. Alhamdulillah," tambah Gus Baha.

Gus Baha juga menuturkan bahwa dirinya sangat menyayangkan adanya sikap dari seorang hamba yang tidak mensyukuri nikmat yang diberikan Allah.

Terkadang, tanpa sadar manusia sering mengucapkan perkataan yang tidak sepantasnya.

Hal ini justru membuat nikmat Allah pun menjauh akibat dari perkataan yang dilakukan oleh seseorang tanpa sadar.

"Mala tanya kepada Allah gini, kadang orang miskin itu sombong-sombongnya orang. 'Yaa Allah salah saya apa? kok saya tidak punya uang, orang lain punya" tutur Gus Baha sambil mempraktikkan perkataan yang tidak sepantasnya.

Menurut Gus Baha, perkataan yang sering diucapkan itu justru memperlihatkan watak sombong dari seorang hamba.

"Orang kok tidak punya salah. Itu sombong apa tawadhu? Sombong," ungkap Gus Baha.

"Miskin kok sombongnya sampai gitu. Orang kok sampai tidak tau salahnya," terang Gus Baha.

Dirinya pun menerangkan bahwa para kekasih Allah atau para Nabi justru mencintai orang-orang yang dalam keadaan sulit namun pandai bersyukur.

"Padahal Nabi itu sukanya sama orang miskin. Tapi miskin kok sombong," ujar Gus Baha.

Gus Baha pun berpesan kepada semua umat Islam agar kiranya tidak lagi mengucapkan perkataan yang justru membuat nikmat Allah menjauh.

Baca Juga: Rezeki dari Allah SWT Tidak akan Pernah Tertukar dan Salah Alamat Kata Syekh Ali Jaber

"Jangan mau yaa bilang gitu, 'salah saya apa ya Allah, kok sampai dicoba gini', orang kok tidak pernah salah. Nauzubillah," ucap Gus Baha.

Dengan demikian, bagi Gus Baha, teruslah untuk bersyukur atas nikmat yang telah diberikan Allah.

Jangan pernah menyepelekan hal-hal yang dilarangnya, dan lakukan apa yang menjadi kewajiban sebagai seorang hamba.

Hal ini kemudian akan menunjukkan bahwa manusia tersebut pandai bersyukur atas nikmat Allah, dan itu bagian dari kesaksian akan kuasanya Allah SWT.

"Jadi nikmat terbesar adalah kita dari tidak ada menjadi wujud atau ada. Berkahnya wujud kita ikut bersaksi Allah itu berkuasa, Allah itu Tuhan," tutup Gus Baha dalam sebuah Ceramahnya.***

Editor: Harry Tri Atmojo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah