Buya Yahya: Inilah Hukum Membiarkan Saudara Tiri Hidup Susah

- 27 Februari 2022, 06:36 WIB
Buya Yahya: Inilah Hukum Membiarkan Saudara Tiri Hidup Susah
Buya Yahya: Inilah Hukum Membiarkan Saudara Tiri Hidup Susah /

PORTAL SULUT- Buya Yahya akan menjelaskan bagaimana hukum membiarkan saudara kita hidup susah, entah itu saudara kandung ataupun saudara tiri.

Sebelum membahas hal diatas, Buya Yahya ingin memberitahukan mengenai nasab dalam keluarga.

Dalam islam, nasab berarti pertalian kekeluargaan yang didasarkan kepada perkawinan yang sah.

Baca Juga: Jangan Takut, Begini Cara Efektif Tangkal Sihir Kata Buya Yahya

“ Jika Ayahmu menikah lagi dan mempunyai seorang anak, itu bukan saudara tiri, melainkan saudara sebapak begitu sebaliknya, jika ibumu menikah lagi dan mempunyai anak itu juga saudara seibu,”kata Buya Yahya.

Dalam nasab keluarga ini juga harus dibenahi, banyak yang salah mengartikan ikatan yang terjalin diantara saudara-saudara kita.

Kesalahan di Negara kita ini adalah beda bapak dianggap saudara tiri, padahal sebenarnya nasabnya sangat dekat.

“Saudara tiri yang sebenarnya adalah bapakmu menikah dengan seorang perempuan yang mempunyai anak dari mantan suaminya, dan jika dia mempunyai anak, maka anak itu adalah saudara sebapak kamu,”ucap Buya Yahya.

Dilansir portalsulut.com melalui kanal YouTube Al-Bahjah TV tanggal 26 Februari 2022.

Inilah Hukum dari membiarkan saudara kandung ataupun saudara tiri kita hidup dalam kesusahan.

Sebaiknya dalam berbuat baik itu jangan dengan hawa nafsu, Allah SWT tidak menyukai hal tersebut.

Bersedekah kepada saudara jauh lebih banyak pahalanya, daripada kamu bersedekah dengan orang lain.

“Jangan sampai saudara sendiri tidak dibantu, tetapi dengan orang lain apa- apa dibantu, itu tanda orang tidak ikhlas,”kata Buya Yahya.

Baca Juga: Buya Yahya Berikan Tips Memilih Waktu yang Tepat dalam Melamar Calon Pasangan

Bagaimanapun ikatan persaudaraan yang terjalin baik itu saudara kandung atau saudara tiri, mereka tetap menjadi prioritas dalam hal tolong menolong.

Jangan sampai kita dikuasai hawa nafsu dalam hal tolong menolong, kadangkala kita tidak pernah memperhatikan saudara kita, dan sibuk untuk menolong orang lain yang bukan sedarah dengan kita.

Kalau kita mengerti ukhuwah dalam islam kita akan senang hati dalam membantu saudara kita yang kesusahan.

“Bahayanya adalah kalau anda orang kaya dan saudara anda fakir, orang enggan untuk memberikan bantuan kepada saudara anda, karena mereka menganggap saudara sudah kaya dan bisa membantu saudaranya yang fakir,”ucap Buya Yahya.

Maka dari itu, hati-hati ketika anda kaya, anda harus mendahulukan saudara anda dahulu, karena saudara itu lebih penting dari apapun.

“Jangan suka berderma ke masjid, ke pondok, dll, tetapi sama saudara tidak membantu, tetapi sebagai saudara yang fakir anda jangan menuntut ya.., itu harus dari keikhlasan saudara kalian, itu hak dia, tetapi sentuh hatinya agar membantu,” kata Buya Yahya.

Dalam hidup itu ada juga yang berderma tanpa mengharapkan imbalan apa-apa, dan berderma kepada keluarga itu jauh lebih bagus.

Baca Juga: Ini Pesan Buya Yahya Bagi Umat Islam untuk Mengunakan Media Sosial

“Bahkan suatu ketika  ada seseorang yang bertanya kepada Rasulullah SAW, dia mengatakan kepada beliau, bagaimana caranya aku berikan hartaku ini, antara istrinya atau untuk jihad di jalan Allah SWT. Lalu Rasulullah SAW berkata lebih baik kau berikan kepada istrimu daripada kau berikan untuk jihad,” Kata Buya Yahya.

Dari kisah Rasulullah SAW diatas, maka bisa disimpulkan bahwa bersedekah kepada keluarga lebih penting daripada untuk berjihad.

Tetapi jangan sampai kita menjadi pelit hanya karena kisah Rasulullah SAW, jika kita sudah mampu dalam mencukupi keluarga kita, kita juga wajib menyisihkan rezeki kita untuk bersedekah.

“Yang penting jangan berbuat baik karena hawa nafsu,” ucap Buya Yahya.***

   
 
   

Editor: Jaka Prasojo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah