Network
"Sampai pada batas manusia kesulitan mengatasinya, diantara rahasianya, supaya kita sadari bahwa kita adalah hamba," ujar Ustadz Adi Hidayat.
Ustadz yang beken disapa UAH ini menjelaskan, sakit yang diberikan adalah point kepada manusia agar ia menyadari bahwa ia hanyalah seorang hamba ciptaan Allah.
Sebab, dalam kondisi seperti itulah, seorang manusia akan bermohon kepada Allah dengan permohonan sesungguhnya.
Baca Juga: Buya Yahya Berikan Tips Memilih Waktu yang Tepat dalam Melamar Calon Pasangan
Dalam rumus di Alquran surat Al-An'Nam ayat 42 UAH mengatakan dalam isi ayat tersebut jelas bahwa tujuan Allah memberikan ujian, sepeti kelaparan, penyakit, kesempitan, agar seorang ia kembali bermohon kepada Allah.
"Dan sungguh, Kami telah mengutus (para rasul) kepada umat-umat sebelum engkau, kemudian Kami siksa mereka dengan (menimpakan) kemelaratan dan kesengsaraan, agar mereka memohon (kepada Allah) dengan kerendahan hati," kata UAH.
Seperti misalnya Nabi Ayub ketika diberikan ujian penyakit oleh Allah yang dikisahkan dalam Al-Quran surat Al-Anbiya ayat ke 83.
"Ya Tuhanku, sungguh, aku telah ditimpa penyakit yang terasa sangat berat; tetapi aku yakin bahwa Engkau Tuhan Yang Maha Penyayang dari semua yang penyayang, sehingga cobaan ini merupakan bentuk kasih sayang-Mu kepadaku.”
Sebenarnya ujian yang diberikan oleh Allah, merupakan tanda kasiah sayangnya kepada hambanya.
"Kami uji dengan semua itu supaya mereka menghamba, sadar. Jangan terlalu terlena dengan dunia kamu akan pulang," terangnya.
