Amalan yang Bisa Taklukkan Yakjuj Makjuj saat Mendekati Kiamat, Ini Penjelasan Ustadz Zulkifli Muhammad Ali

- 16 Februari 2022, 19:29 WIB
Ustadz Zulkifli Muhammad Ali.
Ustadz Zulkifli Muhammad Ali. /Tangkap Layar YouTube.com/UZMA Media TV Channel

PORTAL SULUT – Ini amalan dipercaya ampuh menaklukan Yakjuj Makjuj di saat hari kiamat sudah dekat menurut Ustadz Zulkifli Muhammad Ali.

Kemunculan bangsa yang menyerupai Yakjuj Makjuj sudah beberapa kali didiperlihatkan di khalayak publik.

Bahkan, dengan kemunculannya banyak mengundang rasa khawatir dari banyak orang.

Baca Juga: 6 Bagian Rumah Paling Disukai Makhluk Halus, Nomor 4 Mengejutkan!

Dilansir dari video Youtube One Ummah Movement yang berjudul “Cara Selamat Dari Yakjuj Makjuj” yang diunggah pada 3 November 2019 lalu, Ustadz Zulkifli Muhammad Ali menjelaskan jika kedatangan bangsa Yakjuj Makjuj ini nanti akan membuat berbagai malapetaka dan kerusakan di bumi.

Kemunculan bangsa inipun sudah sejalan dengan dalil sebagai berikut kata Ustadz Zulkifli Muhammad Ali:

“Hingga apabila dibukakan (tembok) Ya’juj dan Ma’juj, dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi. Dan telah dekatlah kedatangan janji yang benar (hari Berbangkit), maka tiba-tiba terbelalaklah mata orang-orang kafir. (Mereka berkata,) ‘Aduhai, celakalah kami, sesungguhnya kami adalah dalam kelalaian tentang ini, bahkan kami adalah orang-orang yang zhalim.” [Quran Surat Al-Anbiyaa’: 96-97]

Baca Juga: Ramalan Zodiak Kamis, 17 Februari 2022, ada Kejutan yang Mungkin tak Menyenangkan Hari Ini

"Sesungguhnya Aku telah mengeluarkan hamba-hamba-Ku (yaitu Yakjuj dan Makjuj) yang tidak seorangpun bisa melawan mereka. Maka kumpulkanlah hamba-hamba-Ku (yaitu kaum muslimin) ke Gunung Thur" (HR. Muslim).

ia juga menjelaskan jika saat terjadi pengepungan di bukit Thursina, Nabi Isa akan dikepung Yakjuj Makjuj dan digambarkan dengan kondisi yang sangat menakutkan dan mencekam.

Maka satu-satunya cara yaitu dengan berdoa meminta pertolongan hanya kepada Allah, dan doa tersebut bisa kita amalkan sebagai tembok perlindungan akan diri kita kelak, kata Ustadz Zulkifli Muhammad Ali.

“Doanya sebagai berikut, ucapkanlah kalimat tahlil yaitu Laa Ilaaha Illaallah seperti hadist riwayat Muslim,” katanya.

Lanjut Ustadz Zulkifli Muhammad Ali mengatakan bahwa diriwayatkan, saat berlindung di bukit Thursina Nabi Isa as memanjatkan doa pertama kepada Allah, dan diaminkan oleh dan orang-orang beriman lainnya.

Baca Juga: Ini Jenis Jin Penghuni Rumah Menurut Ustadz Adi Hidayat

“Saat itu Nabi Isa berdoa Ya Allah binasakan Yakjuj dan Makjuj ini. Lalu Allah SWT datangkan kepada Yakjuj dan Makjuj ulat-ulat yang sangat banyak. Entah dari mana sumber ulat itu, sudah menggerogoti dan banyak yang masuk tembus ke leher,” ungkapnya.

Ustadz Zulkifli Muhammad Ali melanjutkan, setelah semua bangsa Yakjuj Makjuj mati , bangkai Yakjuj Makjuj yang berserakan di bumi mengeluarkan bau busuk menyengat.

“Kemudian Nabi Isa kembali berdoa kepada Allah untuk kedua kalinya membersihkan mayat Yakjuj Makjuj yang yang berhamburan di muka bumi.”

Ustadz Zulkifli Muhammad Ali melanjutkan, bahwa dalam riwayat lain dijelaskan, saat Nabi Isa as berdoa, maka Allah jadikan langit gelap gulita dan dan tidak ada satu cahaya yang masuk sampai ke bumi.

“Lalu Allah SWT datangkan kepada Yakjuj Makjuj ulat-ulat yang sangat banyak. Entah dari mana sumber ulat itu, sudah menggerogoti dan banyak yang masuk tembus ke leher,” kata Ustadz Zulkifli.

Baca Juga: TERWUJUD SUDAH! 4 Zodiak ini Bisa Beli Barang Mewah di Bulan Maret 2022, Diramal Dapat Rezeki Geden

“Nabi Isa berdoa  Ya Allah, Turunkan HujanMu bersihkan bumi ini. Bangkai fisiknya sudah hilang, namun bau anyir dan ulat masih tersisa. Maka Nabi Isa kembali berdoa kepada Allah untuk menurunkan hujan dan Allah datangkan hujan yang sangat lebat selama tiga hari dan tiga malam. Setelah itu, bumi menjadi bersih kembali, hilang bau, hilang darah, dan hilang semua sisa dari bangkai mayat Yakjuj Makjuj.***

Editor: Rensa Bambuena

Sumber: Youtube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah