Network
Azab itu turun sebagai jawaban dari Do’a Nabi Nuh Alaihissalam, yang memohon agar Allah ta'ala melimpahkan azab kepada kaumnya yang tak kunjung mau berteman setelah ratusan tahun lamanya nabi berdakwah kepada mereka.
Do’a Nabi Nuh ini Allah abadikan dalam Alquran, Nabi Nuh berkata “Ya Tuhanku janganlah engkau biarkan seorangpun diantara orang-orang kafir itu tinggal di atas bumi, Sesungguhnya jika engkau biarkan mereka tinggal, niscaya mereka akan menyesatkan hamba-hamba-mu dan mereka tidak akan melahirkan selain anak yang berbuat maksiat lagi sangat kafir, Alquran surah Nuh ayat 26 dan 27.”
Azab berupa banjir dahsyat, itu mulai terjadi di pagi hari.
Allah tidak menyesalkan seorang kafir pun di muka bumi setelah itu terjadi.
Begitu juga azab yang menimpa kaum Hud Alaihissalam Allah Subhanahu Wa Ta'ala mengirimkan hawa panas yang membuat sumur-sumur dan sungai-sungai menjadi kering.
Tanaman dan buah-buahan menjadi Mati, hujan pun berhenti turun dalam waktu yang cukup lama.
Lantas Allah SWT, tetapkan awan yang tebal, awan hitam itu hadir ke perkampungan tepat pada waktu subuh.
Awan itu berisi angin dingin yang bertiup kencang, dan mematikan.
Angin itu bertiup selama 8 hari 7 malam, tanpa henti membinasakan kaum hingga tidak bersisa.
Maka angina itu terus mengejar mereka sampai ke celah-celah gunung dan gua, tempat tinggal dan benteng-benteng yang dibanggakan mati.
