Bahaya Dosa Terang-terangan: Apa yang Ditekankan oleh Syekh Ali Jaber?

9 Oktober 2023, 17:27 WIB
Bahaya Dosa Terang-terangan: Apa yang Ditekankan oleh Syekh Ali Jaber? /Tangkapan layar YouTube

PORTAL SULUT - Syekh Ali Jaber, seorang ulama terkemuka, mengungkapkan suatu kebenaran yang sangat penting dalam ajaran Islam.

Dalam ceramahnya, beliau menyoroti suatu dosa yang dianggap lebih berat daripada dosa-dosa besar lainnya seperti zina, sihir, atau riba.

Dosa ini adalah dosa yang dilakukan secara terang-terangan, seperti menceritakan perzinahan atau bahkan merasa bangga atas kemaksiatan yang dilakukan kepada Allah SWT.

Baca Juga: Ustadz Abdul Somad Bagi 5 Doa Pendek jadi Senjata dalam Berdagang, Agar Rezeki Lancar dan Dagangan Laris

Syekh Ali Jaber menekankan bahwa dosa semacam ini adalah dosa yang sangat berbahaya dan tidak akan diampuni oleh Allah SWT.

Dalam ajaran Islam, tobat adalah pintu pengampunan. Allah SWT Maha Pengampun dan Maha Penyayang, dan Dia akan mengampuni dosa-dosa hamba-Nya jika hamba-Nya bertaubat dengan tulus dan memperbaiki diri.

Namun, dosa terang-terangan, menurut ucapan Syekh Ali Jaber, adalah dosa yang tidak akan mendapatkan ampunan.

Mengapa? Karena dosa ini mencerminkan ketidaktaatan yang sangat parah, di mana seseorang dengan sengaja memamerkan kemaksiatannya tanpa rasa bersalah.

Syekh Ali Jaber menyarankan agar setiap orang yang jatuh dalam dosa untuk merahasiakannya.

Ini bukanlah tindakan untuk menyembunyikan kebenaran dari Allah SWT, melainkan sebagai bentuk rasa malu dan takut kepada-Nya.

Orang yang merahasiakan dosa-dosanya menunjukkan bahwa ia merasa bersalah atas perbuatannya dan ingin bertaubat dengan sebenar-benarnya.

Namun, Syekh Ali Jaber juga menekankan bahwa rahasia dosa harus dijaga dengan bijak.

Ini tidak boleh mengakibatkan penindasan atau kerugian bagi orang lain.

Misalnya, jika dosa tersebut melibatkan kerugian terhadap orang lain, orang yang bersangkutan harus memiliki keberanian untuk mengakui kesalahannya dan bertanggung jawab atas perbuatannya.

Selain itu, merahasiakan dosa juga melibatkan penghormatan terhadap privasi orang lain.

Kita tidak boleh dengan mudahnya mengungkapkan dosa-dosa orang lain tanpa izin mereka.

Ini merupakan pelanggaran terhadap privasi dan dapat menyebabkan kerugian serta sakit hati bagi orang yang bersangkutan.

Baca Juga: Parenting Ala Mbah Moen Zubair Guru Gus Baha, Belajar dari Ayam Demi Anak Tumbuh Soleh

Namun, penting untuk diingat bahwa merahasiakan dosa bukan berarti mengabaikan pertobatan dan perbaikan diri.

Jika seseorang jatuh dalam dosa, ia harus bertaubat dengan tulus dan berusaha keras untuk tidak mengulanginya.

Syekh Ali Jaber menekankan bahwa tobat yang tulus adalah kunci untuk mendapatkan ampunan dari Allah SWT.

Dalam kesimpulannya, ajaran yang disampaikan oleh Syekh Ali Jaber mengingatkan kita tentang pentingnya menjaga hati dan perbuatan kita dari dosa-dosa terang-terangan.

Kita harus merasa malu dan takut kepada Allah SWT serta menghormati privasi orang lain.

Melalui pertobatan yang tulus dan upaya sungguh-sungguh untuk memperbaiki diri, kita dapat mendapatkan ampunan-Nya dan meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Semoga kita semua dapat menjalani hidup dengan taat kepada ajaran-Nya dan menjaga diri dari dosa-dosa yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain.

Wallahualam.***

Editor: Harry Tri Atmojo

Tags

Terkini

Terpopuler