Menyikapi Kritik terhadap Mukjizat Rasulullah: Gus Baha Menerangkan Fokus Utama Mukjizat dalam Islam

4 Juli 2023, 13:03 WIB
Menyikapi Kritik terhadap Mukjizat Rasulullah: Gus Baha Menerangkan Fokus Utama Mukjizat dalam Islam /Tangkap layar YouTube Kumparan Dakwah

PORTAL SULUT -- Dalam ceramahnya, Gus Baha mengisahkan suatu peristiwa yang melibatkan kritik terhadap mukjizat Rasulullah saw.

Menurutnya, ada kalangan yang beranggapan bahwa mukjizat yang dimiliki Rasulullah Muhammad saw. tidak sebanding dengan mukjizat Nabi-nabi terdahulu.

Namun, Gus Baha menjelaskan dengan lengkap mengenai mukjizat yang dimiliki oleh Rasulullah Muhammad saw.

dibandingkan dengan Nabi-nabi sebelumnya.

Artikel ini akan menjelaskan penjelasan Gus Baha secara detail.

Sebagai umat Muslim, kita semua diwajibkan untuk beriman kepada para Nabi dan Rasul Allah.

Peran kenabian dalam sejarah adalah untuk menyebarkan ajaran agama yang berasal dari Allah SWT.

Baca Juga: Inilah Tanda Ketaatan Istri kepada Suami, Menurut Ustadz Adi Hidayat

Gus Baha, yang juga dikenal sebagai KH Ahmad Bahauddin Nursalim, menyampaikan penjelasan mengenai mukjizat yang dimiliki oleh para Nabi sebelumnya.

Dalam ceramahnya, Gus Baha menekankan bahwa mukjizat itu sendiri tidak menjamin bahwa umat yang menerima mukjizat tersebut akan menjadi umat yang beriman.

Mukjizat yang diberikan kepada para Nabi sebelum Nabi Muhammad saw. memang memberikan kesan yang luar biasa dan menakjubkan.

Sebagai contoh, Nabi Musa dapat membelah lautan dengan tongkatnya.

Nabi Isa dapat menyembuhkan orang sakit bahkan menghidupkan orang yang telah mati

dan Nabi Sulaiman mampu mengendalikan angin, jin, serta berkomunikasi dengan semut-semut.

Sementara itu, mukjizat yang dimiliki oleh Rasulullah saw. adalah Al-Quran, yang hingga saat ini tetap abadi dan tidak terpengaruh oleh perubahan zaman.

Gus Baha mengisahkan bahwa Rasulullah Muhammad saw. pernah dikritik mengenai mukjizat yang Allah berikan kepadanya.

Namun, Gus Baha menegaskan bahwa dunia ini tidak bergantung kepada satu makhluk saja, melainkan milik Allah SWT.

Ia menekankan bahwa kita tidak boleh bergantung sepenuhnya pada makhluk, termasuk pemimpin, karena Allah-lah yang mengurusi dunia ini.

Gus Baha menjelaskan bahwa kematian seorang pemimpin atau sahabat tidak akan berdampak pada agama.

Agama akan tetap berjalan dengan bantuan Allah.

Ia memberikan contoh tentang perceraian, bahwa meskipun seseorang mengalami perceraian, bukan berarti hidupnya akan hancur.

Banyak orang yang mengalami perceraian dan kemudian mendapatkan pasangan yang lebih baik.

Gus Baha mengingatkan bahwa pada masa lalu, ada pemimpin yang memiliki kemampuan dan kecakapan, namun ia tetap mendapatkan protes dari masyarakat.

Gus Baha kemudian menjelaskan bahwa mukjizat yang paling penting yang dimiliki oleh Rasulullah saw. adalah Al-Quran.

Baca Juga: Meraih Rezeki dan Menyelesaikan Hutang dengan Wirid yang Diajarkan oleh Syekh Ali Jaber

Ia menekankan pentingnya membaca dan mengaji Al-Quran, serta mengajarkan dan mengatur logika agar kita dapat memahami dan menikmati ajaran Allah dan Rasul-Nya.

Namun, pada masa itu, masyarakat lebih menginginkan mukjizat yang bersifat fisik seperti yang dimiliki oleh Nabi Musa.

Gus Baha mengingatkan bahwa mukjizat tongkat Nabi Musa sendiri juga mendapatkan teguran dari Allah, karena pada zaman itu masih banyak orang yang tidak beriman.

Dengan penjelasan yang komprehensif tersebut, Gus Baha menjelaskan mengapa mukjizat yang dimiliki oleh Nabi Muhammad saw. mendapatkan kritik yang menyatakan bahwa mukjizat tersebut tidak sehebat mukjizat Nabi-nabi sebelumnya.

Ia menekankan bahwa mukjizat yang diberikan oleh Allah adalah yang terbaik untuk setiap waktu dan situasi.

Kesimpulannya adalah kita sebagai umat Muslim harus meyakini dan menghargai mukjizat yang diberikan kepada Rasulullah Muhammad saw. serta memahami bahwa mukjizat tersebut adalah yang paling sesuai dengan kebutuhan umat manusia pada zaman ini.

Wallahualam.***

Editor: Harry Tri Atmojo

Tags

Terkini

Terpopuler