Doa Ketika Angin Bertiup Kencang Dalam Bahasa Arab, Latin Lengkap dengan Artinya

9 Mei 2023, 06:48 WIB
Doa Ketika Angin Bertiup Kencang Dalam Bahasa Arab, Latin Lengkap dengan Artinya/ instagram @shahihfiqih /


PORTAL SULUT - Saat musim penghujan, tak jarang disertai angin kencang. Hal ini dapat membuat khawatir bagi sebagian orang yang tentu dapat merusak rumah, pepohonan, memutuskan aliran listrik atau benda-benda yang berada di sekitarnya.

Saat menghadapi situasi seperti itu, umat Muslim dianjurkan berdoa memohon perlindungan kepada Allah SWT.

Salah satu hadist meriwayatkan bahwa, saat hujan disertai angin kencang Rasulullah SAW membaca sebuah doa sebagaimana berikut:

Baca Juga: SAAT TERBUKANYA PINTU LANGIT JANGAN LUPA BERDOA, Kapan Waktu Itu?

Doa Ketika Angin Ribut/Bertiup Kencang

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ خَيْرَهَا وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا

Allaahumma innii as-aluka khoirohaa wa a’uudzu bika min syarrihaa.

“Ya Allah, sesungguhnya aku mohon kepadaMu kebaikan angin ini, dan aku berlindung kepadaMu dari kejelekannya.”

Doa melihat awan hitam kelam (mendung tebal)

Dikutip dari NU Online, berikut doa Rasulullah ketika melihat awan hitam kelam (mendung tebal). Rasulullah akan bergegas meninggalkan semua pekerjaannya dan langsung membaca doa berikut ini (HR Imam Abu Dawud, Imam Ahmad, dan Imam al-Baihaqi):

وروت عائشة رضي الله عنها أن النبي صلي الله عليه وسلم كان إذا رأي ناشئا في أفق السماء ترك العمل, وإن

كان في الصلاة ثم يقول: ((اللهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا)) فإن أمطرنا قال: (اللهُمَّ صَيِّبًا هَنِيْئًا)

Artinya: Diriwayatkan Sayyidah Aisyah RA, sesungguhnya Nabi SAW ketika melihat awan hitam di langit, beliau langsung meninggalkan pekerjaan, meskipun beliau sedang melakukan shalat, kemudian berucap: Allahumma innî a’ûdzu bika min syarrihâ (ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari keburukan awan ini). Dan ketika turun hujan, beliau berucap: Allahumma shayyiban nâfi’an (ya Allah turunkanlah hujan yang membawa manfaat dan kesenangan).

(Imam Abu Bakr al-Thuthusyi al-Andalusi, Al-Du’a al-Ma’tsûr wa Âdâbuhu wa Mâ Yajibu ‘alâ al-Dâ’î Ityâ’nuhu wa Ijtinâbuhu, halaman: 170-171).***

Editor: Harry Tri Atmojo

Tags

Terkini

Terpopuler