PORTAL SULUT – UAH sapaan akrab Ustadz Adi Hidayat buka suara mengenai viralnya video qoriah.
Dalam video tersebut diketahui qoriah disawer oleh seseorang, Ustadz Adi Hidayat pun sampaikan pesan yang teduh dan sejuk.
Diketahui kalau qoirah tersebut bernama Nadia Hawasyi, dalam video yang beredar ia sedang melantunkan ayat suci.
Baca Juga: Agar Dipermudah Lolos CPNS, Doa Anjuran Ustadz Adi Hidayat Ini Bisa Dijadikan Amalan
Tatkala melantunkan ayat suci Al-Quran, terlihat ada seseorang yang melakukan aksi sawer seperti di dangdutan.
Kejadian tersebut terjadi di Pandeglang, Banten, tempat asal Ustadz Adi Hidayat.
Ketika membaca ayat-ayat suci Al-Quran ada dua orang pria yang mendekat.
Kedua orang tersebut memberi sawer dengan melemparkan uang kertas ke arah qoriah.
Tidak sampai di situ, salah seorang dari pria tersebut bahkan menyelipkan uang di kerudung qoriah.
Tak dinyana, aksi menyawer itu menuai banyak protes dan kecaman dari warganet.
Bahkan ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), mengatakan penyawer itu melanggar nilai dan adab Islam.
Di samping MUI, Ustadz Adi Hidayat juga memberi komentar soal aksi sawer terhadap qoriah.
Pada mulanya, Ustadz Adi Hidayat menjelaskan tentang suci dan murninya ayat Al-Quran yang mulia.
Lebih daripada kitab bacaan, Al-Quran adalah pedoman dalam menjalani kehidupan yang lurus.
Bahkan Al-Quran juga bisa menjadi obat bagi kecemasan, hawa nafsu, dan kesedihan hati lain.
“Al-Quran adalah petunjuk yang mengandung kasih sayang untuk seluruh lapisan kehidupan setiap insan,” terang UAH.
Hal tersebut sebagaimana dinukil portalsulut.com dari Youtube Adi Hidayat Official diakses 9 Januari 2023.
“Al-Quran menghimpun semua nilai kebaikan yang memberi petunjuk untuk beriman dan berperilaku mulia,” imbuhnya.
Dari surah Al-Fatihah sampai An-Nas, terdapat pesan penting untuk menjalani hidup yang baik yang diridhai Allah SWT.
Kemuliaan Al-Quran membuat pembacanya memperoleh pahala besar, dan pendengarnya pun harus menyimak dengan khidmat.
“Bahkan tatkala dibaca pun khusyuk menyimak, merenungi, dan berusaha mengamalkan petunjuk-Nya,” paparnya.
“Jika dibacakan Al-Quran, maka dengarkan dengan fokus, diam, dan renungi agar mendapatkan rahmat,” lanjut UAH.
Lebih tegas lagi, Ustadz Adi Hidayat mengkritik bahwa qoriah membaca Al-Quran bukan untuk disawer.
“Pembaca Al-Quran bukan untuk disawer.”
Lebih jauh lagi, mereka yang bersorak-sorak dan meneriaki qoriah artinya tidak menghormati ayat suci Al-Quran.
“Pembaca Al-Quran bukan untuk diteriaki. Pembaca Al-Quran untuk dihormati, didengar, direnungi,” terang Ustadz Adi Hidayat.
Tapi dengan sejuk, Ustadz Adi Hidayat mengajak para jamaah dan warganet berpikir positif.
Sebab bisa jadi mereka yang melakukan aksi sawer itu bukan karena sengaja, tapi karena tidak tahu saja.
Alih-alih mengecam tegas para penyawer qoriah itu, Ustadz Adi Hidayat mengajak jamaah untuk mendoakan kedua pria itu.
Baca Juga: Amalan 5 Kali Sehari! Kata Syekh Ali Jaber: Rasulullah Berikan Syafaat Khusus Bagi Pengamalnya
Mengajak warganet untuk memanjatkan doa supaya hati mereka menjadi lembut.
Agar dengan hati yang lembut itu, adab dan penghormatan terhadap Al-Quran bisa ditegakkan.
“Semoga Allah melembutkan hati kita memaafkan kesalahan kita dan menjadikan kita menyatu dalam kemuliaan cahaya Al-Quran.”
Demikian pungkas Ustadz Adi Hidayat mengenai video viral aksi sawer pada seorang qoriah.***