Inilah Contoh Kesalahan yang Dilakukan tetapi Tidak Dosa, kata Ustadz Adi Hidayat

26 November 2022, 09:43 WIB
Ustadz Adi Hidayat /YouTube Adi Hidayat Official/

PORTAL SULUT - Ustadz Adi Hidayat akan memberikan contoh suatu perbuatan yang dilakukan salah tetapi tidak menimbulkan dosa bagi kita.

Meskipun secara umum, perbuatan yang kita lakukan tetaplah sebuah kesalahan dan sebisa mungkin kita hindari.

“Hal tersebut merupakan kesalahan, tetapi belum tentu berdosa, tetapi tetap salah,” kata Ustadz Adi Hidayat seperti dilansir portalsulut.com melalui kanal YouTube Audio Dakwah tanggal 24 November 2022.

Baca Juga: Ini Ciri Malaikat Pembawa Rezeki Datang ke Rumahmu Kata Ustadz Adi Hidayat

Kesalahan yang dimaksud oleh Ustadz Adi Hidayat adalah ketika kita menunaikan shalat tidak tepat waktu.

Karena sejatinya dalam melaksanakan sholat secara tepat waktu terdapat dalam Alquran surat Al-Baqarah ayat 238, yang berbunyi:

“Haafizuu 'alas salawaati was Salaatil Wustaa wa quumuu lillaahi qoonitiin.”

Artinya: Peliharalah semua shalat dan shalat wusta. Dan laksanakanlah (shalat) karena Allah SWT dengan khusyuk.

Kesalahan yang dimaksud adalah apabila mendengar adzan dzuhur berkumandang di jam setengah dua belas, tetapi kita baru melaksanakan sholat di jam satu siang.

“Hal tersebut merupakan sebuah perbuatan yang salah, tetapi belum tentu melahirkan dosa, karena kemungkinan ada hal yang tidak bisa kita hindari,” ucap Ustadz Adi Hidayat.

“Misalnya ketika kita sedang berada di tengah kemacetan dan tidak mungkin kita melakukan shalat disana,” lanjut Ustadz Adi Hidayat.

Atau pada saat adzan berkumandang, kita sedang berada di tempat yang tidak bisa untuk langsung melaksanakan sholat.

Kesalahan yang semacam ini, Allah SWT berikan sifatnya untuk menghapuskan hal semacam ini sehingga tidak mengandung dosa dan tidak dicatat sebagai sebuah kesalahan yang akan dipertanggungjawabkan di akhirat.

Baca Juga: Doa Pelunas Hutang: Baca Sebelum Tidur Agar Dimudahkan Rezeki Kata Ustadz Adi Hidayat

Sifat Allah SWT yang demikian disebut sebagai Al Afuww.

Tetapi jika perbuatan kita sudah menjadi dosa, contohnya adalah ketika kita menunaikan shalat dzuhur mendekati sholat ashar, maka hal tersebut merupakan sebuah dosa.

Untuk mengampuni dosa tersebut Allah SWT turunkan sifat-Nya yaitu Al Ghafir, hal ini berdasarkan Alquran surat 40 ayat 3, yang berbunyi:

“Ghaafiriz zambi wa qoobilit tawbi shadiidil 'iqoobi zit tawli laaa ilaaha illaa Huwa ilaihil masiir.

Artinya: yang mengampuni dosa dan menerima tobat dan keras hukuman-Nya; yang memiliki karunia. Tidak ada tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nyalah (semua makhluk) kembali.

Jika kita sudah tidak sholat dan mengajak orang lain untuk tidak melaksanakan sholat, maka bertambah pula kesalahan yang diperbuat.

Karena bukan hanya dirinya sendiri yang mendapatkan dosa tetapi pada orang lain.

“Maka dari itu Allah SWT turunkan sifat selanjutnya yang disebut Al Ghaffar,” ucap Ustadz Adi Hidayat.

Wallahualam bishawab.***

Editor: Harry Tri Atmojo

Tags

Terkini

Terpopuler