Junub di Hotel Tidak Sah! Gus Baha Berikan Solusi Bagaimana Mandi Junub di Hotel Menjadi Sah

16 September 2022, 16:49 WIB
Gus Baha /Tangkap Layar YouTube/DPPAI UII

PORTAL SULUT - Ternyata mandi junub di hotel tidak sah, tapi Gus Baha berikan solusi bagaimana agar mandi junub di hotel bisa menjadi sah secara Islam.

Gus Baha memberikan penjelasan khusus soal mandi junub di hotel sah atau tidak.

Mandi junub di hotel ternyata bakal tidak sah kata Gus Baha.

Baca Juga: Sering Kehilangan Uang atau Barang di Rumah Secara Misterius? Baca Doa ini Kata Ustadz Adi Hidayat

Gus Baha pun menjelaskan soal mandi junub di hotel bakal tidak sah.

Bahkan, Gus Baha juga menganjurkan untuk melakukan hal ini.

Kata Gus Baha, kondisi air di hotel itu kebanyakannya dari hasil daur ulang dan ditambah ukuran baknya yang kecil.

Keadaan seperti itu menurut Gus Baha bisa menyebabkan status mandi junub di hotel tidak sah.

Pasalnya, ada kemungkinan air menjadi musta'mal saat cipratannya mengenai air yang di bak kecil.

Baca Juga: 7 Hewan Jelmaan Jin dan Pembawa Sial, Segera Bunuh Kata Ustadz Khalid Basalamah

Lalu bagaimana solusi agar mandi junub di hotel tetap sah, silahkan simak penjelasan Gus Baha berikut ini.

"waanzalna minassamaai maan thohuro," kata Gus Baha dipublikasikan Portalsulut.com dari YouTube Santri Official diakses pada Jumat 16 September 2022.

Gus Baha pun menjelaskan bahwa berdasarkan ayat tersebut hukum asal air adalah suci dan menyucikan.

"Air itu mensucikan atas permasalahan fikih kedua yang akan saya jelaskan," ujar Gus Baha.

Ulama asal Rembang itu pun lebih lanjut menjelaskan tafsir dari benerapa makna ayat tersebut.

Baca Juga: MasyaAllah, Sedekah Kepada Golongan Ini Akan Mengabulkan Segala Hajat Kata Ustadz Adi Hidayat

"Thohur itu sifat mubalaghoh, menurut mazhab selain Syafii," ungkap Gus Baha.

Selanjutnya Gus Baha menjelaskan tentang kedudukan kata dan bentuk kata yang dimaksud dalam ayat dengan memberikan beberapa contoh kata lain.

"Biar saya terangkan, kalau orang biasa Terima kasih dalam bahasa Arab disebut Syakir, kalau terlalu banyak berterima kasih disebut apa Syakur, kalau kadang memaafkan disebut Ghofir (orang yang memaafkan) kalau sering memaafkan disebut Ghofur," terangnya.

"Jadi dalam disiplin lughot kalau wazan fa'ul itu berarti menunjukkan berulang-ulang," ujarnya.

"Sehingga mazhab selain Syafii mengatakan air satu gayung yang dipakai wudhu setelah itu mustakmal dan dipakai lagi itu boleh," lanjut Gus Baha.

Baca Juga: Ustadz Adi Hidayat dan Ustadz Khalid Basalamah Beri Pesan Khusus Bagi Orang Berumur 40 tahun, Soal Kematian

"Alasannya faul itu mubalaghoh, jadi sesuatu yang berulang-ulang," sambungnya.

"Makanya dalam mazhab selain Syafii asalkan air suci mensucikan dipakai berkali-kalipun tetap suci mensucikan, tidak ada mustakmal," ujarnya.

Kalau dalam madzhab kita kan sekali bekas wudhu dihukumi mustakmal, bekas junub mustakmal, karena sudah pernah dipakai bersuci, yaitu mazhab kita, mazhab Syafii," jelasnya.

"Kalian terserah mau pakai yang mana, agar nanti bisa gampang bila terjadi apa-apa, karena itu tadi wazan fa'ulan bermakna berulang," kata Gus Baha.

Baca Juga: Mbah Moen Jelaskan Arti Umur 7, 14, 21, 28, 35, 42 dan 47, Ini Usia Penentu Nasib Seseorang

"Makanya saya kadang intoqhol, berganti mazhab, bagaimana tidak mau pindah mazhab? Coba air di hotel itu kan musta'mal," ucapnya.

"Bak kamar mandinya kan kecil, pernah nginap di hotel gak? Terus kalau kita junub, pakai gayung  air cipratannya masuk, kalau gak intiqol madzhab pusing kan kita, iya kan?," ungkapnya.

"Jadi intiqol aja pada yang mengatakan air itu suci," pungkas Gus Baha.

Itulah penjelasan mandi junub di hotel tidak sah, tapi Gus Baha berikan solusi bagaimana agar mandi junub di hotel bisa menjadi sah secara Islam.***

Editor: Muhamad Zakir Mokoginta

Tags

Terkini

Terpopuler