PORTAL SULUT – Buya Yahya melarang suatu perbuatan yang jarang disadari karena berdampak pada satu kampung.
Allah akan memiskinkan warga satu kampung kalau perbuatan ini masih dilakukan ujar Buya Yahya.
Karena itu sebaiknya hindari perbuatan yang diperingatkan Buya Yahya karena yang mendapat imbasnya adalah orang sekampung.
Namun demikian perbuatan apakah itu? Ikuti ulasan lengkap Buya Yahya hanya ada di artikel berikut.
Sebelumnya perlu ditekankan di sini bahwa rezeki tidak melulu soal uang dan harta benda.
Itu adalah makna rezeki yang paling sempit. Definisi rezeki jauh lebih luas daripada hal-hal kecil seperti itu.
Kesehatan adalah rezeki, keluarga harmonis adalah rezeki, anak sholeh sholehah adalah rezeki, pengetahuan adalah rezeki, dan banyak lagi.
Dalam sebuah ceramah, Buya Yahya pun memberi pesan tentang cara kita memperlakukan rezeki yang dititipkan Allah.
Sebab ada satu perbuatan yang rupanya sudah mendarah daging di dalam masyarakat sehari-hari.
Perbuatan tersebut bukan hanya mencelakakan diri sendiri, tapi juga orang-orang di sekitar.
Ketika perbuatan ini dilakukan, maka rezeki akan Allah seretkan. Bukan cuma satu orang, bahkan satu kampung pun akan dimiskinkan oleh Allah.
Padahal kita semua tentu ingin rezeki yang berlimpah serta tak putus-putus hingga nyawa kita dijemput maut.
Tapi masih saja ada orang yang tanpa sadar melakukan suatu perbuatan yang dampaknya bisa merembes sampai ke semua warga kampung.
Buya Yahya dalam ceramahnya pun menerangkan tentang 2 jenis rezeki, yakni rezeki wahbi dan kasbi.
Nah, rezeki wahbi merupakan rezeki yang kita peroleh secara tak terduga, semacam uang kaget.
Baca Juga: 10 Gejala Wanita Sedang Hamil Muda Menurut dr. Ema Surya Pertiwi
Sedangkan rezeki kasbi adalah rezeki yang kita kais dengan kerja keras serta kerja cerdas.
Tapi ada perbuatan yang menyumbat aliran rezeki kata Buya Yahya selaku pengasuh pondok pesantren Al-Bahjah tersebut.
Sekeras apapun bekerja, sebesar apapun harapan mendapat rezeki tak terduga, Allah akan sumbat keran rezeki ketika kita memutuskan tali silaturahmi.
Lebih parah lagi, kalau seseorang yang punya rezeki lebih melakukan perbuatan kikir atau pelit.
Kekikiran ini bukan hanya berdampak negatif terhadap pelaku, satu kampung pun akan kena imbasnya gara-gara perkara ini.
“Pelit itu masya Allah, kalau satu kampung pelit semuanya susah mendapatkan rezeki dari Allah, bisa miskin semuanya,” ujar Buya Yahya.
Hal tersebut sebagiamana dinukil portalsulut.com dari Youtube Al-Bahjah TV diakses 3 Juli 2022.
Sebaliknya dari sifat kikir, perbuatan dermawan malah membuat rezeki yang kita berikan justru berlipat ganda diganti Allah.
Bahkan kalau kita dermawan dan memberi sedekah kepada orang yang tepat bisa-bisa Allah lipatgandakan rezeki ratusan kali lipat.
Karena itu ketimbang pelit serta kikir, mulailah bangun kebiasaan saling berbagi dan memberi sedekah atau infaq.
“Jadilah orang yang dermawan, maka Allah akan berikan rezeki luar biasa, jangan pelit sekali lagi,” tandas Buya Yahya.
Demikianlah pemaparan Buya Yahya tentang perbuatan yang membuat satu kampung jatuh miskin.
Semoga bermanfaat.***