Benarkah Kejatuhan Cicak Tanda Malapetaka dan Musibah? Ini Penjelasan Gus Baha

10 Juli 2022, 17:17 WIB
Gus Baha /Foto dok.: Tangkap layar YouTube/Rachart Channel/

 

 

PORTAL SULUT – Dalam sebuah tausyiah, KH Ahmad Bahauddin Nursalim yang akrab disapa Gus Baha menjelaskan perihal peristiwa jatuhnya cicak.

Umumnya kata Gus Baha bukan hanya orang Jawa yang memiliki keyakinan seperti ini.

Namun juga sama halnya dengan orang-orang Arab, mereka pun meyakini hal yang serupa.

Baca Juga: Kekuatan Surah Pendek Ini Mampu Sembuhkan Penyakit, Bacakan Di Bagian Tubuh yang Sakit Kata Syekh Ali Jaber

Dikatakan kalau ada adat istiadat yang jadi kebiasaan ini jadi sebuah keyakinan dalam menguji ulama besar zaman silam.

Dilansir Portal Sulut dari kanal Youtube Santri Kalong yang diakses 7 Juli 2022.

Dikatakan bahwa Imam Syafi'i mendapat pertanyaan soal makna sangkar burung yang tidak boleh digerakkan kalau ada burung di dalamnya.

“Karena Imam Syafi’i itu orangnya alim, oh maknanya begini. Orang Arab itu kalau mau pergi, sangkar burung digerakkan,” kata Gus Baha.

Baca Juga: Menjelang Magrib Baca 1 Doa Dahsyat Ini, Terbuka Semua Pintu-Pintu Rezeki Kata Ustadz Adi Hidayat

Apabila burung terbang ke arah kanan, maka ia bakal melanjutkan perjalanan karena dipercaya sebagai firasat baik.

Akan tetapi kalau burung terbang kearah kiri, dipercaya sebagai pertanda buruk dan memilih untuk tidak kemana-mana.

“Kalau orang Jawa kan cicak. Misal cicak jatuh, alamat pertanda buruk, nggak jadi pergi,” ujar kyai dari Rembang tersebut.

Orang Jawa pun menafsirkan cicak yang jatuh sebagai pertanda celaka dan nasib sial.

“Yang celaka cicaknya atau orang yang mau bepergian?” tanya Gus Baha disambut gelak tawa jamaahnya.

Baca Juga: Benda Sederhana Ini Jadi Tanda Malaikat Rezeki Senang Berkunjung Ke Rumah Kata Ustadz Adi Hidayat

“Nabi melarang umat Islam punya penyakit tathayyur. Tathayyur itu apa? Menggantungkan nasib dengan burung,” terang Gus Baha.

Maka bila orang Arab mau menggantungkan nasib kepada burung, sementara orang Jawa dengan seekor cicak, maka inilah dilarang Rasulullah SAW.

“Nah itu Imam Syafi'i paham betul, Adatul Arab itu kalau mau pergi, menggerakkan sangkar burung yang ada burungnya kalau terbang kanan alamat baik, kalau terbang kiri alamat buruk,” imbuh Gus Baha.

“Rasulullah melarang itu,” pungkasnya.

Baca Juga: Tanda-Tanda Orang yang Beramal Tapi Sia-Sia, Ada 2 Tanda Ini dalam Dirinya Kata Buya Yahya

Demikianlah penjelasan soal cicak dihubungkan dengan pertanda buruk yang menyertainya dalam ceramah Gus Baha.

Semoga bermanfaat.***

Editor: Rensa Bambuena

Sumber: YouTube

Tags

Terkini

Terpopuler