Tata Cara dan Adab Saat Penyembelihan Hewan Kurban, Ini Penjelasan Ustadz Adi Hidayat

4 Juli 2022, 12:13 WIB
Tata Cara Penyembelihan Hewan Kurban /Foto/Ilustrasi/Pixabay

PORTAL SULUT – Ustadz Adi Hidayat dalam salah satu ceramahnya menjelaskan mengenai tata cara dan adab ketika menyembelih hewan kurban.

Tentunya, melaksanakan kurban termasuk amalan sunnah di hari raya Idul Adha.

Hari raya Idul Adha atau hari raya Haji disebut pula hari raya kurban, karena itu umat Islam dianjurkan melaksanakan ibadah Kurban.

Baca Juga: DOA DITOLAK! Jangan Menjawab Suara Adzan Dengan Kalimat Ini Kata Syekh Ali Jaber

Hari raya Idul Adha atau hari raya Kurban disebut pula hari raya haji yang dirayakan setiap tanggal 10 Dzulhijjah dalam kalender hijriah.

Berdasarkan penetapan pemerintah lewat sidang isbat, hari raya Idul Adha 2022 jatuh pada Minggu (10 Juni 2022).

Tentunya, terdapat tata cara dan adab saat menyembelih hewan kurban sesuai syariat dan aturan di dalam Islam.

Ustadz Adi Hidayat menerangkan sebuah kisah Abdullah bin Abi Aufa RA ketika melihat Nabi Muhammad SAW menyembelih kurban.

“Beliau sampaikan, Saya sering kali melihat Rasulullah SAW setiap kali menyembelih hewan kurban menghadapkan hewannya kearah kiblat,” tutur Ustadz Adi Hidayat.

Dan ini kata Ustadz Adi Hidayat adalah sunnah yang pertama.

“Jadi mohon maaf ya, ketika menyembelih hewan kurban, sunnah pertamanya hadapkan hewannya mengarah kiblat. Jangan asal sembelih,” jelas Ustadz Adi Hidayat.

Kemudian Ustadz Adi Hidayat menerangkan agar ketika kita mau menyembelih hewan kurban tersebut, ditujukan untuk siapa hewan itu ketika hendak dikurbankan.

“Kalo perorangan sebutkan. Seperti Nabi mengatakan ini untuk Muhammad,” kata Ustadz Adi Hidayat.

Dan hal ini kata Ustadz Adi Hidayat, untuk satu keluarga juga dibolehkan.

Bahkan kata Ustadz Adi hidayat, jika di dalam satu keluarga tersebut memiliki rezeki yang lebih, maka dia boleh berkurban dengan 1 (satu) orang 1 (satu) kurban.

“Ini kalo anda rezekinya banyak, misal di rumah ada 5 orang, setiap orang anda ingin kurbankan 1 ekor, nggak ada larangan,” ucap untuk satu keluarga boleh.

Dan hal ini kata Ustadz Adi hidayat hanya berlaku untuk orang yang memiliki rezeki yang lebih saja.

“Tapi kalo rezeki anda satu hewan, jangan paksakan sambil diundi. Cukup satu hewan, satu keluarga,” ungkap Ustadz Adi hidayat.

“Keluarga besar Adi hidayat satu kambing, maka satu kambing itu mencakup saya, istri saya, dan dua anak saya,” imbuhnya.

Ustadz Adi hidayat mengatakan bahwa, dengan satu hewan kurban satu keluarga, maupun satu orang satu kurban, itu tetap saha.

Jadi kata Ustadz Adi hidayat, dengan demikian maka tidak perlu ada waktu bergantian.

Bergantian yang dimaksud Ustadz Adi hidayat adalah ketika yang anak yang paling tua sudah diniatkan pada kurban tahun ini, maka yang adik akan menggantikannya di tahun depan.

Padahal, kata Ustadz Adi hidayat, semua itu sudah terwakili dengan niat kurban yang tadi.

Baca Juga: Ustadz Adi Hidayat Ungkapkan Sedekah Kepada 2 Orang Ini Bikin Rezeki Melimpah dari Banyak Arah

“Nggak usah, antum sebutkan saja nama keluarga besarnya selesai,” kata Ustadz Adi hidayat.

Kemudian Ustadz Adi hidayat menerangkan mengenai niat untuk berkurban kepada umat Nabi Muhammad yang sudah wafat, itu sah!

Hal ini dikarenakan ketika Nabi SAW menyebut umat, maka itu mencakup semua umat Nabi SAW baik yang masih hidup, ataupun yang sudah wafat kata Ustadz Adi hidayat.

“Dalilnya disitu menunjuk pada dua bagian. Berkurban bagi yang tidak mampu, dan berkurban untuk orang yang sudah tidak ada,” jelas Ustadz Adi hidayat.

Jadi anda misalnya mampu dalam segi ekonomi, dan kemudian ada orang lain yang tidak mampu, maka anda boleh memberikan hewan kurban tersebut kata Ustadz Adi hidayat.

“Hadiakan kepada orang itu, untuk berkurban dia, dan itu boleh,” kata Ustadz Adi hidayat.

Hal ini kata Ustadz Adi hidayat seperti pada saat Nabi SAW berkurban untuk umatnya.

Dan untuk berkurban kepada orang yang sudah tidak ada atau (wafat), itu kata Ustadz Adi hidayat sah.

“Ulama sepak disini, hanya saja Imam Syafi'i mengatakan, diikat dengan syarat wasiat,” ucap Ustadz Adi hidayat.

“Kalo ada wasiat lakukan, kalo tidak, tidak perlu dikerjakan,” sambung Ustadz Adi hidayat.

“Tapi jumhur mengatakan tidak perlu ada wasiat karena haditsnya tidak menyebut wasiat,” imbuhnya.

Berikutnya Ustadz Adi hidayat menjelaskan mengenai cara menyembelih dengan menyebutkan Bismilahi Allahuakbar.

“Dan ingat yah, kalimat sembelihannya itu seketika. Ketika anda sembelih baguskan sembelihan,” ungkap Ustadz Adi hidayat.

Jadi kata Ustadz Adi Hidayat, ketika memotong hewan kurban, bukan di gorok secara berulang-ulang, melainkan hanya sekali.

Hal ini kata Ustadz Adi hidayat agar tidak membuat hewannya merasa kesakitan ketika akan disembelih.

“Cari urat yang baik, begitu anda sembelih seketika,” ucap Ustadz Adi hidayat.

Hal ini Ustadz Adi hidayat pertegas dengan perkataan Nabi SAW yang mengatakan ketika hendak menyembelih, maka pertajamlah pisau yang akan digunakan untuk menyembelih.

Baca Juga: Beri Sedekah Kepada 3 Golongan Orang Ini Agar Rezeki Lancar dan Hajat Terkabul Kata Buya Yahya

“Kata Nabi, jika anda menyembelih, tajamkan pisaunya asah,” kata Ustadz Adi hidayat.

“dan itupun Masyaallah, saking kasihnya Nabi pada hewan, dikatakan, jangan lakukan di depan hewannya,” sambung Ustadz Adi hidayat.

Jadi kata Ustadz Adi hidayat, ketika anda ingin mengasah pisau nanti saat kurban, jangan anda memperlihatkan kepada hewannya ketika anda sedang mengasah.

Itulah tadi penjelasan Ustadz Adi hidayat mengenai tata cara dan adab saat penyembelihan hewan kurban menurut sunnah.

Penjelasan Ustadz Adi hidayat ini dirangkum portalsulut.com dari Qur’an Shidqi pada Senin, 4 Juli, 2022.***

Editor: Harry Tri Atmojo

Tags

Terkini

Terpopuler