PORTAL SULUT - Ustadz Adi Hidayat dalam sebuah tausyiahnya mengukapkan amalan penting tatkala selepas sholat.
Amalan tersebut menurut Ustad Adi Hidayat jangan sampai terlewatkan.
Sebab selain mendatang pahala, juga mampu mampu membuat semua urusan dunia menjadi mudah jika dikerjakan.
Baca Juga: Segala Musibah dan Malapetaka akan Jauh dan Tertolak dengan 1 Amalan Ini jelas Gus Miftah
Bagi Ustadz Adi Hidayat amalan tersebut berjumlah 7 amalan yang sangat dianjurkan untuk dilakukan.
Hal itu sebagaimana dalam alquran yang menjadi dalilnya.
“Kata Al Quran, jangan terburu-buru beraktivitas yang lain sebelum anda menyempurnakan satu amalan yang begitu dahsyat dalam pandangan Allah SWT," ujarnya seperti dilansir PortalSulut, Kamis 23 Juni melalui YouTube Fahra Anindita yang diunggah 29 Agustus 2021.
Dalam penjelasan Ustadz Adi Hidayat, dzikir merupakan bentuk pendekatan seorang hamba kepada Allah Subhanawatalla. Selain itu, Dzikurullah adalah bagian dari pengingatan hamba kepada sang khalik.
Adapun amalan yang dianjurkan tersebut, dilakukan setelah sholat ada 7 macam dan yang terakhir menurutnya adalah indikator paling penting.
1. Istighfar (Astaghfirullah)
2. 2. Bacaan Al Quran
3. 3. Hafalan Al Quran
4. “Hafalan yang dimaksud bisa membaca surah-surah pendek yang pahalanya 4 kali lipat daripada membaca biasa,” kata Ustadz Adi Hidayat.
Baca Juga: Duduk di Tempat Ibadah dan Membaca Amalan Ini di Pagi Hari, Dimudahkan dalam Rezeki Jelas Buya Yahya
5. 4. Doa
6. Ustadz Adi Hidayat mengatakan ketika sedang berdoa maka yang dibaca adalah kalimat-kalimat dzikir.
7. “Jadi ketika anda sedang berdoa, itu sedang berdzikir,” ujarnya.
8. 5. Sholat sunnah ba’diyah
9. 6. Bacaan Asmaul Husna
10. “Orang yang selalu ingat Allah maka Allah akan selalu ingat sama dia,” kata ustadz yang beken dengan sapaan UAH.
11. 7. Aktivitas harian (Dzikir paripurna)
12. “Ini adalah indikator paling penting dari amalan stelah sholat,” kata Ustadz Adi Hidayat.
Orang yang setelah menunaikan sholat namun dia mengerjakan hal lainnya seperti makan, kerja dan sebagainya, akan tetapi orang itu tetap mengucapkan kalimat dzikir.***