PORTAL SULUT — Ternyata sifat riya dalam ibadah sama seperti syirik.
Adapun sifat riya dalam ibadah sama seperti syirik, disebutkan dalam Hadist shahih.
Seseorang yang melaksanakan ibadah disertai sifat riya, tidak mendapat pahala melainkan dosa besar sebab seperti syirik.
Sehingganya, sifat riya dalam ibadah harus dijauhi sebab dosanya seperti syirik atau menyekutukan Allah.
Seperti diungkapkan, Ustadz Khalid Basalamah, dalam ceramahnya, menjelaskan, sifat riya melaksanakan ibadah dilarang, berdasarkan Hadist shahih.
“Melaksanakan suatu amalan namun menyekutukan Allah dalam amalan itu, sangat dilarang. Ini seperti sabda Nabi SAW dalam Riwayat Hadist Muslim nomor 2985,” tutur Ustadz Khalid Basalamah, dilansir portalsulut.pikiran-rakyat.com, dari kanal YouTube Khalid Basalamah Official, Rabu 22 Juni 2022.
Lanjut Ustadz Khalid Basalamah, melaksanakan amalan disertai riya sama halnya dengan menyekutukan Allah, seperti dalam sabda Nabi Muhammad SAW;
قَالَ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى أَنَا أَغْنَى الشُّرَكَاءِ عَنِ الشِّرْكِ مَنْ عَمِلَ عَمَلاً أَشْرَكَ فِيهِ مَعِى غَيْرِى تَرَكْتُهُ وَشِرْكَهُ
Terjemahan: “Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Allah tabaraka wa ta'ala berfirman: Aku adalah Dzat yang paling tidak membutuhkan sekutu. Siapa saja yang mengamalkan suatu amalan yang ia menjadikan selain Aku sebagai sekutu denganKu dalam amalan tersebut, Aku tinggalkan ia bersama sekutunya.” (HR. Muslim no. 2985).
Lanjut Ustadz Khalid Basalamah menjelaskan, berdasarkan Hadist tersebut, di sini Allah SWT memastikan orang yang berbuat riya berarti syirik, walaupun tidak boleh Islam, tapi amal yang sedang dikerjakan batal.
“Jadi ada orang sholat Shalat Dzuhur misalnya, dia kerjakan karena Allah tapi ternyata di dalam perjalanan solatnya dia riya. Dia memperindah karena ada temannya di sebelah, karena mertuanya, karena ada orang yang perhatikan, karena disoroti oleh medsos dan seterusnya maka disini dia sirik,” jelas Ustadz Khalid Basalamah mencontohkan.
Namun menurut Ustadz Khalid Basalamah mengatakan, syirik yang dimaksud hanya merusak amal yang sedang dikerjakan.
“Tapi Syirik ini hanya menghancurkan amal yang itu, bukan semuanya, tapi amal itu saja,” ujar Ustadz Khalid Basalamah.***