PORTAL SULUT - Dalam menangisi orang yang sudah meninggal dibolehkan asal jangan melakukan perbuatan ini karena bisa mendapat dosa.
Hal ini pernah diungkapkan oleh ulama sekaligus pendiri Pondok Pesantren Al-Bahjah, Buya Yahya dalam tausiyahnya.
Buya Yahya mengatakan bila menangisi orang yang sudah meninggal dunia pada dasarnya dibolehkan, khususnya kaum perempuan.
“Boleh menangis silahkan menangis kalau ada yang meninggal dari keluarganya, menangislah terutama wanita,” ujar Buya Yahya.
Baca Juga: Bolehkah Sholat Tahajud Tanpa Tidur Terlebih Dahulu? Berikut Jawaban Ustadz Adi Hidayat
Karena pada dasarnya, kesedihan dan menangisi orang yang sudah meninggal dunia adalah reaksi dari bentuk kecintaan.
“Maka hal tersebut tidak mengapa dan tidak berdosa meneteskan air mata pada orang yang meninggal terutama pada keluarga. Itu merupakan salah satu bentuk bahwa orang yang baru meninggal itu sangat berharga,” kata Buya Yahya, seperti yang dikutip dari Kanal YouTube Berkah Nyantri pada Selasa, 21 Juni 2022.
Meski demikian, hal ini harus dibarengi dengan keikhlasan sepenuh hati.
Menurut Buya Yahya, bila tidak dibarengi dengan keikhlasan, maka hal tersebut sama saja menentang kehendak Allah SWT.
“Haram apabila tidak rela dengan keputusan Allah, dimana mereka berdoa Ya Allah kenapa engkau bunuh dia? kenapa kau matikan dia? Lalu marah,” ujar Buya Yahya.
Baca Juga: Masya Allah! 4 Hal Ini akan Diberikan Allah pada Orang yang Rajin Tahajud jelas Ustadz Adi Hidayat
Maka dari itu, jika ada anggota keluarga yang meninggal dunia jangan menangis karena tidak Ridha dengan keputusan Allah, bahkan hingga melampiaskan marah kepada Allah karena sudah mencabut nyawa orang yang dicintai.
Alasan tersebut bisa menyebabkan seseorang berdosa kata Buya Yahya. Sebab menentang kehendak Allah merupakan perbuatan yang tidak dibenarkan.
Sedangkan yang kedua kata Buya Yahya, adalah seseorang menangis histeris hingga melakukan hal-hal yang merusak.
“Seperti menangis sambil merobek baju, memukul-mukul wajah, itu tidak boleh karena hukumnya adalah haram dan berdosa,” tutup Buya Yahya.
Demikianlah ulasan tentang perbuatan yang dilarang untuk dilakukan saat mendapat cobaan keluarga yang sudah meninggal dunia menurut Buya Yahya.***