PORTAL SULUT - Ternyata dalam memanjatkan doa, harus memperhatikan hajat yang diminta.
Diperbolehkan bagi semua hamba untuk memanjatkan doa, selama tidak minta hal ini.
Ulama berkebangsaan Arab Saudi, Syekh Shalih bin Fauzan Al-Fauzan, mengatakan ada permintaan yang tidak bisa disebut di dalam doa.
Baca Juga: Keistimewaan dan Karakter Tanggal Lahir Ganjil 1, 3,5,7,9,11,13, dan15 Menurut Surah Al Quran
Bila menyebut hal ini di dalam doa dan lantas meminta, maka Syekh Shalih berkata hal itu sudah keterlaluan dan melampaui batas.
Menurut Syekh Shalih, pemintaan tersebut sudah melampaui batas.
Lantas, permintaan seperti apa yang dianggap melampaui btas itu?
Berikut penjelasan Syekh Shalih dikutip PortalSulut.com dari Kanal YouTube ShahihFiqih pada Jumat, 10 Juni 2022.
Menurut ulama dari Arab Saudi ini, doa yang melampaui batas adalah doa yang tidak pantas.
"Contoh melampaui batas dalam doa adalah engkau meminta sesuatu yang tidak pantas (atau mustahil) bagimu," kata Syekh Shalih.
Dia kemudian menjelaskan contoh-contoh dari doa yang telah melampaui batas.
"Seperti engkau meminta menjadi nabi atau rasul," ucap Syekh Shalih.
Baca Juga: Naudzubillah! Penzina Seperti Ini Dosanya Tidak Akan Diampuni Kata Syekh Ali Jaber
"Atau engkau mendoakan keburukan bagi orang yang tidak menzalimimu.Ini termasuk melampaui batas dalam doa," terang Syaikh.
Artinya, selama doa itu baik dan tidak bertujuan untuk merugikan orang lain, maka dibolehkan.
Demikianlah penjelasan ulama tentang adanya doa yang sudah melampaui batas.
Mintalah kepada Allah SWT hal-hal yang baik dan terus mendekatkan diri kepadanya agar doa bisa cepat diijabah.***