PORTAL SULUT — Tidur menjadi kebutuhan manusia untuk mengistirahatkan badan.
Manusia membutuhkan tidur agar memulihkan tenaga, melaksanakan rutinitas.
Tidur juga merupakan bagian dari menjaga kesehatan manusia, sebab jika manusia sering menahan tidur tentu akan berpengaruh bagi kesehatan.
Baca Juga: Dengan Tiga Amalan ini Ampuh Melebur Dosa Masa Lalu, Sekalipun Dosa Besar kata Gus Baha
Selain dari sisi kesehatan, ada tidur yang bisa mendatangkan pahala bahkan menghapus dosa.
Lantas, tidur seperti apakah yang dimaksud? Simak penjelasanya dalam artikel ini.
Seprti disampaikan, KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau akrab disapa Gus Baha, dalam sebuah ceramahnya dilansir portalsulut.pikiran-rakyat.com Sabtu 21 Mei 2022, dari kanal YouTube Berkah Nyantri diunggah 18 Januari 2022.
Dalam kesempatan itu, Gus Baha menjelaskan, tidur juga bisa menjadi ladang ibadah yang bisa menghasilkan pahala. Bahkan, tidur dengan cara seperti ini membuat dosa kita diampuni oleh Allah SWT.
Baca Juga: Berkhayal Zina dengan Wanita Lain saat Berhubungan Suami Istri, Dosakah? Begini Menurut Buya Yahya
Menurut murid Almarhum Mbah Moen, orang yang sedang tidur sejatinya bukan hanya untuk beristirahat, melainkan sedang bertarung dengan kematian.
Mengapa demikian? Sebab orang yang tidur tidak pernah tahu, apakah nanti dirinya masih bisa bangun.
“Kamu lupa bahwa saat paling krusial dalam hidup anda itu tidur, sehingga disebut dari segi krusial gawat darurat, sebab setiap saat anda bisa mati,” kata Gus Baha.
Adapun tidur yang dimaksud sebagai ladang ibadah dan dicatat Pahala adalah, tidur yang diniatkan dalam hati untuk menghindari maksiat.
“Anda tidur berarti anda meninggalkan maksiat, nggak mencuri, nggak dugem, nggak berbuat zina, nggak maling, enggak mengegosipi orang lain,” kata Gus Baha.
Baca Juga: Dahsyatnya Wirid ini! Malaikat yang Mencatat Pahala Sampai Kewalahan kata Gus Baha
“Jadi tidur anggap saja, ya rabb saya mau tidur untuk meninggalkan maksiat,” ujar Gus Baha mencontohkan.
“Jadi Allah dan malaikat Raqib Atit, tahu ini bukan tidur yang sekedar tidur, ini diniatkan menghindari maksiat,” ujar Gus Baha.
Gus Baha menerangkan, orang yang menyiapkan tidur agar terhindar dari maksiat maka dosanya akan diampuni dan tidurnya tercatat sebagai ibadah.
Wallahu a’lam bish shawab.***