Perkara Inilah yang MERONTOKKAN Pahala, Hindari Sifat ini Agar Amal Baik Tidak Gugur Seketika

1 Mei 2022, 03:08 WIB
Ustadz Adi Hidayat / tangkapan layar YouTube/adi hidayat official

 

PORTAL SULUT – Setiap amal baik yang kita lakukan dengan berharap pahala berlimpah, bisa menjadi sia-sia.

Pahaa dari perbuatan amal baik yang kita lakukan, bisa gugur seketika karena perkara ini.

Seberapa bahaya parkara ini sehingga harus kita hindari.

Baca Juga: Adakah Hari Tidak Baik untuk Berhubungan Suami Istri, Bagaimana Menurut Islam? Ini Penjelasan Buya Yahya

Lantas perkara apakah yang sampai membuat amalan kita hilang sia-sia?

Bahkan hal ini diabadikan Allah SWT dalam Alquran, betapa berbahaya jika sifat ini ketika muncul dalam diri manusia.

Dalam ceramahnya, Ustadz Adi Hidayat menjelaskan, ada perkara yang bisa menggugurkan amalan seseorang.

Jerih payah dirinya beramal namun tidak mendapat pahala. Seperti dijelaskan dalam Alquran Surah Al-Baqarah Ayat 264. Ini peringatan Alquran untuk seluruh amalan.   

QS Albaqarah Ayat 264 : 

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تُبْطِلُوْا صَدَقٰتِكُمْ بِالْمَنِّ وَالْاَذٰىۙ كَالَّذِيْ يُنْفِقُ مَالَهٗ رِئَاۤءَ النَّاسِ وَلَا يُؤْمِنُ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِۗ فَمَثَلُهٗ كَمَثَلِ صَفْوَانٍ عَلَيْهِ تُرَابٌ فَاَصَابَهٗ وَابِلٌ فَتَرَكَهٗ صَلْدًا ۗ لَا يَقْدِرُوْنَ عَلٰى شَيْءٍ مِّمَّا كَسَبُوْا ۗ وَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الْكٰفِرِيْنَ

Arab Latin: yā ayyuhallażīna āmanụ lā tubṭilụ ṣadaqātikum bil-manni wal-ażā kallażī yunfiqu mālahụ ri`ā`an-nāsi wa lā yu`minu billāhi wal-yaumil-ākhir, fa maṡaluhụ kamaṡali ṣafwānin ‘alaihi turābun fa aṣābahụ wābilun fa tarakahụ ṣaldā, lā yaqdirụna ‘alā syai`im mimmā kasabụ, wallāhu lā yahdil-qaumal-kāfirīn

Artinya : "Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu merusak sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan penerima), seperti orang yang menginfakkan hartanya karena ria (pamer) kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari akhir. Perumpamaannya (orang itu) seperti batu yang licin yang di atasnya ada debu, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, maka tinggallah batu itu licin lagi. Mereka tidak memperoleh sesuatu apa pun dari apa yang mereka kerjakan. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang kafir."

Jadi kata Ustadz Adi Hidayat, ada perkara merusak amalan yang sudah dilakukan, namun orangnya tidak sadar amalannya sudah dirusak.

Baca Juga: Cara Pakai Mukena ini Membuat Sholat Tidak Sah, Buya Yahya Beri Peringatan

"Bapak ibu biasa kalau dipuji, enak atau tidak, nyaman atau tidak. Nah ada pujian-pujian tertentu yang justru menggugurkan amalan. Merasa ingin dipuji gugur amalan, merasa ingin disebut gugur amalan, merasa ingin tampak atau menonjol gugur amalan. Dan saat tampak itu kemudian orang memuji kita, perasaannya enak. Namun menurut, Ustadz Adi Hidayat, tanpa disadari bahwa apa yang terjadi itu sedang menggugurka amalann. hati-hati," jelas Ustadz Adi Hidayat.

Lanjut Ustadz Adi Hidayat, sedekah adalah nama dari seluruh kebaikan yang kita kerjakan, jadi seluruh amal sholeh kita kerjakan itu namanya sedekah, zakat itu sedekah dan ini diterangkan Allah SWT dalam QS At-Taubah Ayat 103. 

Surat At-Taubah Ayat 103:

خُذْ مِنْ أَمْوَٰلِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيهِم بِهَا وَصَلِّ عَلَيْهِمْ ۖ إِنَّ

صَلَوٰتَكَ سَكَنٌ لَّهُمْ ۗ وَٱللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ

Arab Latin: Khuż min amwālihim ṣadaqatan tuṭahhiruhum wa tuzakkīhim bihā wa ṣalli 'alaihim, inna ṣalātaka sakanul lahum, wallāhu samī'un 'alīm

Artinya : "Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."

Ustadz Adi Hidayat menjelaskan, ayat di atas menguraikan jika zakat di dalam Alquran disebut dengan sedekah. Sholat sedekah, baca Alquran sedekah, semua kebaikan yang kita kerjakan namanya sedekah.

Namun kata Ustadz Adi Hidayat, dari amalan-amalan baik yang telah dikerjakan, ada orang-orang yang menggugurkan amalan kebaikan yang sudah dia tenun. Dan ternyata yang menggugurkan maln itu disebut dalam Alquran, dengan dua kalimat yang sangat sederhana tapi dalam maknanya.

"Masyaallah, kalau dalam ilmu balaghah ini kalimat lengkap, dua yang tidak ada tiganya, berkurang satu berkurang keutamaanya, bertambah sesuatu semakin hilang maknanya. Manni itu diartikan sesuatu yang menyenangkan, tapi kalau disatukan dengan wal aza yang artinya merusak atau mengganggu. bil-manni wal-aza," jelas Ustadz Adi Hidayat.

Baca Juga: Hajat Sekicil Debu Bisa Terkabul Jika Sedekah di Waktu Ini, Kata Syekh Ali Jaber Malaikat Ikut Mendoakan

Lanjut Ustadz Adi Hidayat, perkara ini merusak seluruh amalan namun orangnya tidak sadar kalau amalannya sedang dirusak. Karena perkara-perkara ini ketika dilakukan, begitu menyenangkan.

"Hati-hati, masjid masyaallah karpetnya bagus, barangkali ada yang infaq di masjid. Dari pembangunannya, dari mengisi dan sebagainya. Maka diberi contoh oleh Alquran, ada orang infaq dari apa yang susah payah dia dapatkan, lalu dia keluarkan karena Allah SWT, lalu Allah SWT membalas dengan pahala yang luar biasa. Cuma sayang, masuk penyakit riya. Riya itu enak, ketika nampak diketahui orang, dipuji orang," ungkap Ustadz Adi Hidayat.

Maka kata Ustadz Adi Hidayat, permisalan orang seperti ini, seperti menyimpan pasir di bebatuan yang licin, tiba-tiba datang banjir bah besar, menyapu itu semua, habis semuanya. 

"Jadi ada orang capek-capek beramal dalam hidupnya tapi tidak mendapat apapun," tutur Ustadz Adi Hidayat.

Menurut Ustadz Adi Hidayat, sikap hati-hati senantiasa dilakukan karena setan itu genius. Sekarang tidak digoda, esok-esok bisa datang mengoda keimanan seseorang.    

"Hati-hati jangan gagalkan dan batalkan semua amalan, yang sudah pernah dikerjakan," terang Ustadz Adi Hidayat.

Baca Juga: Sempurnakan Ibadahmu dengan Amalan Subuh Hari Raya Idul Fitri ini, Segala Dosa akan Terhapus Seketika!

Lanjut Ustadz Adi Hidayat, diakhir ceramahnya menjelaskan, diujung QS Albaqarah 264, bermakna sindiran yang sangat tajam.

Ada orang yang capek-capek beramal tidak mendapat apapun. Tapi yang paling dahsyat ujung ayatnya wallāhu lā yahdil-qaumal-kāfirīn. 

"Allah tidak akan memberi petujuk kepada orang-orang kafir. Disamkan dengan orang-orang kafir, tapi masih beruntung orang kafir. Maaf orang kafir tidak Sholat dapat pahala tidak, tidak dapat pahala. Ada yang mengaku orang muslim Sholat tapi sholatnya bermasalah, tidak dapat pahala juga. Bahasa Alquran disamakan dengan orang kafir bahkan lebih buruk. Makanya jaga niat dalam Sholat, baca Alquran, amalan anda segala yang pernah kita kerjakan," ujar Ustadz Adi Hidayat.***

Editor: Randi Manangin

Tags

Terkini

Terpopuler