Adakah Hari Tidak Baik untuk Berhubungan Suami Istri, Bagaimana Menurut Islam? Ini Penjelasan Buya Yahya

1 Mei 2022, 02:56 WIB
Buya Yahya /Tangkapan Layar YouTube Al Bahjah TV/

PORTAL SULUT — Ada sebagian orang membagi hari baik dan tidak baik dalam hal berhubungan suami istri.

Seperti apa hukum Islam menyikapi hal tersebut!

Apakah ada hari yang tidak baik bagi suami istri untuk berhubungan intim?

Baca Juga: Sempurnakan Ibadahmu dengan Amalan Subuh Hari Raya Idul Fitri ini, Segala Dosa akan Terhapus Seketika!

Hal ini merupakan pertannyaan salah satu jemaah kepada Buya Yahya, soal hari tidak baik berhubungan suami istri yakni hari Sabtu, Ahad dan hari Selasa.

Menanggapi hal itu, Buya Yahya menjelaskan, semua hari baik untuk kebaikan, tidak boleh meyakini ada hari-hari tidak baik untuk berhubungan suami istri.

“Ini ada hari tidak boleh. Hari Sabtu nggak boleh, Ahad hari Selasa. Hari baik semuanya dari mana ilmu begitu,” terang Buya Yahya, seperti dilansir portalsulut.pikiran-rakyat.com pada Minggu 1 Mei 2022 dari kalal YouTube Buya Yahya, diunggah 6 Februari 2022.

Menurut Buya Yahya, jika itu alasan karena melakukan kebaikan lain, misalnya Sabtu ngaji di majelis, kemudian hari Ahad dan Selasa ada kegiatan serupa, bilang saja tidak bisa dan sampaikan alasannya.

“Bilang saja jika hari Sabtu ada majelis dan seterusnya. Semuanya hari baik,” kata Buya Yahya.

Selain itu, lanjut Buya Yahya, ini merupakan nasehat buat siapapun, suami disaat mengajak hubungan dengan istri hendaknya tahu kondisi istri.

“Bukan setiap keinginan harus dipenuhi, karena istri anda itu kadang sibuk dengan anak-anak anda yang bandelnya kurang lebih seperti anda. Jadi yang suami itu jangan egois artinya lihat dulu kalau ingin cepat menjadi bantu kesibukan istri,” terang Buya Yahya.

Buya Yahya juga menyinggung, terkadang tidak seimbang di sisi lain istri gampang menolak, bahkan ada istri sangat menolak ajakan suami.

Baca Juga: Cukup Baca 3 Kali Doa ini Setiap Hari Maka Kita Tercatat Sebagai Wali Allah Kata Gus Baha

“Ini tidak benar. Ini masalah dalam dirinya, sehingga sampai diancam oleh baginda Nabi SAW, kalau sampai ada seorang suami mengajak istrinya ke atas ranjang lalu istri menolak lalu sang suami ngedumel dongkol, sampai pagi itu dikutuk malaikat,” ungkap Buya Yahya.

Disisi lain, kata Buya Yahya, ada suami kalau mau, harus mengiuti kemauanya. Harunya, beri kesempatan bagi istri untuk menyiapkan diri.

“Ada sebagian wanita sebelum melayani suami, bersih-bersih terlebih dahulu, maka suami harus mengerti. Istri bisa saja tidak pede jika tidak bersih-bersih,” tutur Buya Yahya.

Buya Yahya menceritakan, ada suami yang benar yakni sebelum ke rumah memberi kabar, sehingga dibalik kabar menjadi isyarat-isyarat buat istri.

“Cuma kadang suami datang langsung to the point, belum ada persiapan istri masih baju kotor, sehingga ada istri sebagian menolak. Mohonlah ini adalah keindahan jangan dijadikan menjadi sesuatu yang terpaksa baik di suami atau istri,” saran Buya Yahya.  

Buya Yahya menuturkan, seorang suami jika menginginkan harus dengan cara yang baik, begitu juga seorang istri jika karena satu hal kesibukan harus menolak dengan cara yang baik.

“Misalnya sakit dan sebagainya mohon maaf jadilah wanita yang aktif dan inovatif cerdas suami anda adalah orang soleh, mungkin dia punya keinginan untuk hubungan suami istri karena mohon maaf di luar mungkin ada sesuatu lalu bangkit syahwat, yang ketika pulang melampiaskan dengan yang halal,” urai Buya Yahya.

“Yang dilarang adalah sedang haid atau lubang belakang, ini tidak boleh. Tapi dengan apapun yang anda bisa lakukan sampai dia puasa jika kecerdasan wanita. Kemudian yang tidak boleh adalah berhubungan siang hari di bulan Ramadhan. Semua hari ada baik, tidak ada yang tidak baik,” sambung Buya Yahya.***

Editor: Randi Manangin

Tags

Terkini

Terpopuler